Aksi Kejahatan Jalanan, Polda Jaring 172 Tersangka 33 Diantaranya Ditembak
Sabtu, 15 September 2018,
06:46 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com,Denpasar. Menjelang IMF dan World Bank (WB) Annual Meeting yang dihadiri 22 Kepala Negara dan 15 ribu peserta delegasi yang berlangsung 8-14 Oktober mendatang, Polda Bali dan jajaran Polres menggelar operasi cipta kondisi (cipkon) dan berhasil menekan angka kejahatan jalanan dengan menindak tegas para pelakunya.
[pilihan-redaksi]
Hal ini disampaikan Direktur Reskrimum Polda Bali Kombespol Andi Fairan, Jumat (14/9). Dia menerangkan, kepolisian sudah meningkatkan pengamanan menjelang IMF, dengan mengelar operasi cipkon selama 106 hari (dari 6 July hingga 20 Oktober, red), khusus menyasar pemberantasan kejahatan jalanan. Sasarannya yakni para pelaku curanmor, begal, jambret, copet hingga premanisme.
Hal ini disampaikan Direktur Reskrimum Polda Bali Kombespol Andi Fairan, Jumat (14/9). Dia menerangkan, kepolisian sudah meningkatkan pengamanan menjelang IMF, dengan mengelar operasi cipkon selama 106 hari (dari 6 July hingga 20 Oktober, red), khusus menyasar pemberantasan kejahatan jalanan. Sasarannya yakni para pelaku curanmor, begal, jambret, copet hingga premanisme.
Selama 70 hari pelaksanaan operasi cipkon berlangasung, dari 6 July hingga 12 September, Polda Bali dan jajaran Polres sudah berhasil menangkap 172 tersangka dan 33 diantaranya ditembak. Puluhan pelaku yang ditembak ini tergolong residivis, melawan petugas dan meresahkan masyarakat.
[pilihan-redaksi2]
“Jadi, kami ingatkan kembali kepada para pelaku copet, jambret, begal dan curanmor, jangan lagi coba-coba beraksi di wilayah Bali, kami tindak tegas,” ungkap Kombes Andi.
“Jadi, kami ingatkan kembali kepada para pelaku copet, jambret, begal dan curanmor, jangan lagi coba-coba beraksi di wilayah Bali, kami tindak tegas,” ungkap Kombes Andi.
Kombes Andi mengatakan aksi premanisme juga berhasil ditekan jajaran Polda Bali dengan menangkap para pelaku yang terlibat aksi pemerasan, pungli hingga melawan pejabat pemerintah.
“Premanisme di Bali sudah kita hajar dan bersihkan. Mereka kerjanya mengancam, memalak dan melakukan kekerasan sehingga meresahkan masyarakat. Sesuai perintah Kapolda tidak boleh ada premanisme, harus diberantas,” tegas Kombes Andi. (bbn/spy/rob)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/bgl