search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ngampung, Ritual Panen Padi Ala Petani Bali
Kamis, 11 Oktober 2018, 06:00 WITA Follow
image

Muliarta

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Ngampung atau manyi merupakan ritual yang yang digelar oleh petani di Bali saat panen padi. Sarananya terdiri atas nasi kuning, dilengkapi dengan kuning telur serta bunga-bunga berwarna kuning.

[pilihan-redaksi]
Demikian ditulis oleh peneliti dari Universitas Airlangga Ni Wayan Sartini dalam sebuah artikel ilmiah berjudul “Makna simbolik bahasa ritual pertanian  masyarakat Bali” yang dipublikasikan dalam Jurnal Kajian Bali Volume 07, Nomor 02, tahun 2017.

Secara filosofis hal ini menggambarkan kuning adalah warna padi yang telah siap dipanen sehingga digambarkan dengan sesajen yang mayoritas berwarna kuning.

Dalam ulasannya, Sartini menuliskan bahwa terdapat hal yang menarik yaitu sebelum panen (manyi) harus dilakukan ritual mecaru di bawah sanggah penanduran.

[pilihan-redaksi]
Rangkaian ini merupakan ritual persembahan kepada makhluk-mahkluk seperti Sedahan Be Julit dan Sedahan Yuyu (kepiting), Juru Tumbuk dan Sedahan Padi berupa jaja kukus maunti, pisang sasih nasak, beras merah, putih, kuning ditempatin di takir 5 biji.

Tujuannya adalah minta keselamatan dan tidak diganggu dalam acara panen padi. Ritual ini penuh dengan simbol-simbol yang memiliki makna mendalam bagi masyarakat Bali terutama para petani Bali yang masih melaksanakan ritual ini. [bbn/Jurnal Kajian Bali/mul]

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami