search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ketua Yayasan Dwijendra yang Baru Minta Polisi Usut Dalang Aksi Pelemparan Botol
Selasa, 27 November 2018, 06:09 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Kasus kericuhan dan persekusi Sekolah Dwijendra di Jalan Kamboja Denpasar Timur, Rabu (14/11) lalu, Polisi diminta untuk mengusut siapa dalang dibalik penyerangan terhadap pengurus yayasan baru dengan pelemparan botol dan batang tanaman. 
 
Permintaan itu datang dari Ketua Yayasan Dwijendra yang baru, I Ketut Wirawan. Ia meyakini jika aksi persekusi terhadap pengurus Yayasan Dwijendra yang baru sudah direncanakan. Bahkan, saat pengurus baru datang ke yayasan untuk melakukan perundingan, ribuan siswa sudah berkumpul dan membentangkan spanduk yel-yel menuding pengurus yayasan yang baru sebagai koruptor.
 
“Kami minta kepada Polisi untuk mencari aktor intelektual yang menggerakkan siswa membuat kericuhan dan melakukan persekusi dengan melempari pengurus yang baru,” tegas Wirawan. 
 
Menurutnya, akibat kericuhan tersebut sangat merugikan nama baik Yayasan Dwijendra yang sudah berdiri sejak 1953 sebagai lembaga pendidikan berbasis Hindu yang pertama ada di Indonesia. Wirawan juga menanggapi tudingan bahwa pengurus baru yakni Ketut Karlota dan Nyoman Satia Negara telah melakukan tindakan korupsi uang yayasan hingga 1 miliar. Diterangkannya, kasus tersebut sudah pernah dilaporkan ke Ditreskrimsus Polda Bali.
 
 
Sementara berdasarkan SP2HP (Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan) menyatakan tidak menemukan tindak pidana dalam perkara tersebut dan disebut sebagai pinjam meminjam. “Sebab, uang yayasan tersebut dipinjam dengan sepengetahuan Ketua Pengurus Yayasan yang lama. Bahkan sudah dibayar oleh Karlota dan Satia Negara namun ditolak dengan berbagai alasan,” ungkapnya. 
 
Menanggapi permintaan pengurus yayasan Dwijendra yang baru, Kapolsek Denpasar Timur, AKP Nyoman Karang Adiputra, mengatakan pihaknya masih mendalami pascakerusuhan yang terjadi di Sekolah Dwijendra di Jalan Kamboja Dentim, Rabu (14/11) lalu. 
 
Dua pekan kasus ini berjalan, pihaknya sudah memeriksa 7 saksi dan kemungkinan jumlah saksi akan bertambah. Namun Kapolsek enggan berkomentar banyak terkait adanya permintaan yayasan agar Polisi mencari dalang kerusuhan tersebut. 
“Sabar masih kami dalami. Sudah 7 saksi yang diperiksa,” bebernya, Senin (26/11). 
 
Diberitakan sebelumnya, ribuan siswa Sekolah Dwijendra dari mulai SD, SMP, SMA, guru dan staff melakukan aksi demo terkait kedatangan pengurus baru ke Yayasan Dwijendra, Rabu (14/11) lalu. Pengurus Yayasan Dwijendra yang baru dipimpin I Ketut Wirawan rencananya akan menemui pengurus dan guru sekolah untuk membicarakan masalah gaji yang belum terbayarkan. 
 
Belum selesai pertemuan, tiba tiba, ribuan siswa berteriak meminta pengurus baru keluar dari Yayasan tersebut. Tak hanya itu, tindakan anarkis dilakukan siswa dengan melempari pengurus baru dengan botol, batu, dan batang tanaman. Akibat kejadian, Ketua Yayasan yang baru, Wirawan mengalami luka di kepala.

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami