search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Perilaku Seksual Pranikah Umum Dilakukan Remaja di Bali
Rabu, 2 Januari 2019, 11:55 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Perilaku seksual pranikah saat ini merupakan hal yang umum dilakukan oleh para remaja khususnya yang berada di Bali. Demikian terungkap dalam sebuah artikel berjudul “ Hubungan Pola Asuh Demokratis Dengan Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja di Denpasar dan Badung” yang dipublikasikan dalam Jurnal Psikologi Udayana, volume 5, nomor 1 tahun 2018.


Penulis artikel A.A.I Dina Kartika dan I.G.A Putu Wulan Budisetyani menuliskan bahwa berdasarkan penelitian terhadap 65 responden  dengan rentang usia 15-23 tahun terungkap bahwa sebagian besar atau 64.6% subjek sudah pernah melakukan hubungan seksual pranikah hingga tahap intercourse (masuknya alat kelamin laki-laki ke alat kelamin perempuan). Hanya sebanyak 23 orang subjek (35.4%) yang menyatakan tidak pernah melakukan hubungan seksual pranikah dan tidak menyetujui hal tersebut.

A.A.I Dina Kartika dan I.G.A Putu Wulan Budisetyani dari Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana juga menuliskan bahwa hasil penelitian yang didapatkan juga sejalan dengan survei PKBI tahun 2013. Dimana hasil survei tersebut menemukan bahwa sebanyak 62,7% remaja mengaku sudah pernah melakukan perilaku seksual pranikah.

Penulis memaparkan perilaku seksual pranikah remaja tidak terlepas dari fase pubertas yang sedang dialami remaja. Dimana remaja umur 15-23 tahun secara biologis sudah mengalami pematangan fisik secara penuh yaitu anak laki-laki sudah mengalami mimpi basah sedangkan anak perempuan sudah mengalami haid. Mulai aktifnya hormon seksual remaja menyebabkan remaja memiliki kecenderungan mempergunakan setiap kesempatan yang ada untuk melakukan sentuhan fisik hingga hubungan seksual dengan pasangan.


Perilaku teman sebaya juga menjadi salah satu faktor penentu apakah remaja akan melakukan perilaku seksual pranikah atau tidak. Pada masa remaja, individu juga mulai mengenal jenis hubungan interpersonal yang lainnya, yaitu berpacaran yang dapat berujung pada perilaku seksual pranikah.

Para penulis merekomendasikan kepada remaja untuk lebih memahami dampak buruk yang dapat terjadi dari perilaku seksual pranikah seperti kehamilan tidak diinginkan di usia muda, HIV-AIDS, dan resiko-risiko terkena berbagai penyakit menular seksual yang dapat berujung pada kematian. Mengingat dampak buruk yang mungkin terjadi akibat perilaku seksual pranikah, remaja disarankan tidak melakukan hal tersebut atau menggunakan kondom dan rutin melakukan cek kesehatan.

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami