Pemelaspasan Diiringi 1.000 lebih Penari, Kini Kecamatan Negara Punya Padma Melasti
Rabu, 20 Februari 2019,
08:44 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Beritabali.com.Jembrana. Kegiatan melasti tahun ini akan bernuansa berbeda dari kegiatan melasti tahun tahun sebelumnya ini Lantaran di Kecamatan Negara kini telah memiliki Padma Melasti cukup luas dan semakin dekat dengan bibir pantai. Padma baru ini dibangun diatas tanah milik Negara Desa Pengambengan Kecamatan Negara Jembrana.
[pilihan-redaksi]
Setelah hampir selama dua bulan dikerjakan dan telah rampung, bertepatan dengan hari suci agama Hindu, yakni hari Purnama Kesanga, Padma dan tempat melasti tersebut diplaspas. Upacara pemlaspas disaksikan oleh Asesten II Ngurah Sumber mewakili Bupati Jembrana, Ketua DPRD Jembrana I Ketut Sugiasa, Majelis Alit Kecamatan Negara Nengah Sudama, Bendesa se kecamatan Negara serta ribuan warga Hindu.
Setelah hampir selama dua bulan dikerjakan dan telah rampung, bertepatan dengan hari suci agama Hindu, yakni hari Purnama Kesanga, Padma dan tempat melasti tersebut diplaspas. Upacara pemlaspas disaksikan oleh Asesten II Ngurah Sumber mewakili Bupati Jembrana, Ketua DPRD Jembrana I Ketut Sugiasa, Majelis Alit Kecamatan Negara Nengah Sudama, Bendesa se kecamatan Negara serta ribuan warga Hindu.
Pembangunan Padma dan tempat Melasti tersebut diprakarsai oleh dua tokoh, yakni anggota Komisi X DPR RI dari Partai Demokrat dapil Bali I Putu Supadma Rudana dan Ketua Komisi III DPRD Bali dari Partai Demokrat I Nengah Tamba.
MenurutKetua Komisi III DPRD Bali dari Partai Demokrat dapil Jembrana I Nengah Tamba yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, sejak lama dirinya telah memikirkan pembangunan Padma dan tempat melasti untuk masyarakat Hindu di Kecamatan Negara. Astungkara hari ini telah terwujud berkat bantuan semua pihak termasuk seluruh masyarakat di Kecamatan Negara.
"Target berikutnya kami akan bangun tembok penyengker agar tempat melasti ini benar-benar suci. Sekarang ini belum dibangun tembok penyengker bisa saja binatang peliharaan seperti sampi maupun kambing masuk sehingga kurang bagus," kata Tamba.
Bukan hanya membangun tembok penyengker, pihaknya juga akan menata kawasan ini dengan tanaman yang indah, seperti Flamboyan dan lainnya sehingga kelihatan indah dan asri. Sehingga kawasan ini bukan saja sebagai tempat melasti bagi umat Hindu, melainkan menjadi salah satu destinasi wisata yang ramai dikunjungi wisatawan.
"Alam disini sangat menjanjikan, hamparan pasir yang luas serta pantai yang indah ditambah penataan tempat melasti dan tanaman-tanaman yang menawan bisa menjadi daya tarik tersendiri," ujar Tamba Selasa (19/2/2019)
Nantinya, jika kawasan ini menjadi kawasan wisata yang indah dan menawan serta ramai dikunjungi wisatawan, bukan saja menguntungkan masyarakat Hindu di Jembrana, melainkan juga sangat bermanfaat dan menguntungkan warga sekitar yang mayoritas beragama Islam.
"Bahkan warga di sekitar sinilah yang pertama memetik hasil jika kawasan ini menjadi kawasan wisata yang ramai dikunjungi. Perekonomian di desa ini akan jauh meningkat," tutupnya.
Sementara Anggota Komisi X DPR RI dari Partai Demokrat Putu Supadma Rudana dalam sesi wawancara usai upacara tersebut mengatakan, pihaknya merasa bangga dengan antusias masyarakat Hindu di Kecamatan Negara mengikuti prosesi upacara pemlaspas Padma dan tempat Melasti tersebut.
Hal tersebut menandakan kecintaan mereka terhadap Agama, tradisi dan buadaya yang mereka agungkan. Demikian juga pihaknya merasa senang bisa membantu masyarakat Hindu di Kecamatan Negara, sehingga memiliki Padma dan tempat melasti yang bagus dan luas.
"Untuk pembangunan ini, saya sendiri membantu Padma, yang lainnya dibantu oleh Pak Tamba. Ini sesuai dengan bidang saya di DPR yang membidangi seni dan budaya," terangnya.
[pilihan-redaksi2]
Supadma Rudana mengaku kedepan akan terus berbuat untuk masyarakat Jembrana meskipun Jembrana bukan daerah asalnya. Namun mengingat Bali sebagai dapilnya, dia berkewajiban membantu Jembrana agar masyarakatnya lebih maju dan sejahtera. Termasuk melanjutkan pembangunan tempat melasti yang saat ini belum ada tembok penyengkernya.
Supadma Rudana mengaku kedepan akan terus berbuat untuk masyarakat Jembrana meskipun Jembrana bukan daerah asalnya. Namun mengingat Bali sebagai dapilnya, dia berkewajiban membantu Jembrana agar masyarakatnya lebih maju dan sejahtera. Termasuk melanjutkan pembangunan tempat melasti yang saat ini belum ada tembok penyengkernya.
"Jembrana punya Makepung dan Jegog, juga punya kuliner khas yang mendunia, yakni Lawar Kelungah. Nanti kita kembangkan lebih maksimal agar lebih mendunia," ujarnya.
Pemelaspasan Padma dan tempat melasti tersebut dipentaskan Tarian Kolosal Tari Rejang Renteng yang dibawakan oleh 1.000 lebih penari ibu ibu dari sejumlah desa dan kelurahan di Kecamatan NegaraJembrana dan Kecamatan Melaya. Tari Rejang Renteng melibatkan ribuan ibu ibu tersebut diprakarsai oleh I Nengah Tamba dari Komisi III DPRD Provinsi Bali. (bbn/jim/rob)
Berita Jembrana Terbaru
Reporter: -