search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Gubernur Koster Ingin Ada Fasilitas Kesenian untuk Gelaran Seni Internasional
Jumat, 15 Maret 2019, 21:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Gubernur Bali Wayan Koster ini juga mengaku berangan-angan membangun fasilitas kesenian serupa dengan gedung Kesenian Jakarta namun dengan kapasitas yang jauh lebih besar sehingga bisa menjadi sarana pelestarian seni budaya sekaligus sebagai venue untuk gelaran seni internasional. 
 
[pilihan-redaksi]
Terkait prosesi ‘Ground Breaking Ceremony Kawasan Hotel Indonesia Bali’ di Area Grand Inna Bali, Sanur pada Jumat (15/3) pagi, Gubernur Bali Wayan Koster menyebut konsep pengembangan akomodasi wisata yang dibangun harus mengakomodir event dan gelaran seni budaya. 
 
“Kita di indonesia punya banyak organisasi besar, partai, ormas yang sering munas, kongres, rakernas, dan di Denpasar relatif belum ada lokasi yang representatif untuk itu, sehingga kalau mau yang besar harus ke Nusa Dua dan biayanya besar. Perlu yang lebih ‘merakyat’ dan memadai untuk itu di kota Denpasar dan saya yakin akan sering dibutuhkan,” tukasnya sembari mengharapkan proyek perluasan kawasan hotel yang ditandai ground breaking tersebut bisa segera terselesaikan. 
 
“Ini juga saya anggap melanjutkan cita-cita Bung Karno yang merintis kawasan ini di tahun 1963 lalu,” sambungnya
                
Selain itu Koster juga mengkaitkan dengan potensi pelaksanaan resepsi perkawinan atau event wedding baik domestik maupun wisatawan asing yang sudah jamak menjadikan Bali sebagai lokasinya. “Saya juga akan buatkan event khusus untuk gelaran wedding tersebut di Bali sehingga bisa juga mendatangkan wisatawan dari luar negeri,“ sebutnya.
 
Di kesempatan yang sama, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno yang turut hadir dan melaksanakan seremoni peletakkan batu pertama, menyebut dirinya berpegang teguh pada visi Bung Karno yang merintis pengembangan kawasan Bali Beach pada tahun 1963 silam. “Sehingga kami berusaha membangun kawasan tersebut meskipun banyak kendala dalam perjalanannya. Ini baru pembangunan pertama dan nanti akan dilanjutkan dengan renovasi dan pembangunan besar-besaran,” jelas Rini.
                
Menteri BUMN juga mengamini keinginan Gubernur Koster yang ingin menjadikan kawasan tersebut menjadi kawasan yang dilengkapi convention centre dan concert hall. “Ini akan kita perbaiki juga sesuai dengan masukan Pak Gubernur, kalau bisa kawasan ini betul-betul menjadi sentra pengembangan seni dan budaya Bali di masa depan,” tutupnya. 
 
[pilihan-redaksi2]
Secara terpisah, Direktur Utama PT Hotel Indonesia Iswandi Said menyatakan setelah 56 tahun beroperasi, saat ini adalah saat untuk merevitalisasi kawasan hotel Grand Bali Beach agar lebih representative mengikuti perkembangan pelayanan hotel yang makin kompetitif belakangan ini. “Dalam lawatan presiden Joko Widodo tahun 2017, beliau mengarahkan untuk menjadikan kembali hotel ini sebagai ikon hotel kebanggaan negara,” tukas Said. 
   
Desain kawasan hotel  yang akan dibangun tersebut merupakan karya arsitek Bali Popo Danes, yang dalam paparannya menyebut pembangunannya akan mengedepankan karakter lokal dan memberikan pengalaman berbeda bagi tamu. “Kawasan ini punya karakter berbeda dengan city style dan resort style yang memberikan pengalaman unik, plus penggunaan ornamen seperti layangan janggan Sanur sebagai kanopi yang akan memberikan karakter lokal,” kata Danes. 
 
Kawasan tersebut juga dikatakan Danes akan punya banyak spot instagramable mengikuti tren wisatawan terkini yang gemar mengabadikan spot-spot unik dalam liburannya. (bbn/humasbali/rob)   

Reporter: Humas Bali



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami