search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tas Rotan Lokal Jadi Tren Fashion Internasional
Rabu, 22 Mei 2019, 11:53 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Dunia fashion adalah hal yang sangat menarik untuk terus dibahas. Seiring dinamika zaman, dunia fashion juga terus mengalami perkembangan.
 
[pilihan-redaksi]
Seperti yang terjadi pada tas, di Indonesia tentu tidak asing lagi dengan yang namanya tas rotan. Tas yang terbuat dari rotan yang dianyam ini sangat identik dengan Pulau Dewata. Bahkan kamu dapat menjumpai sejumlah titik untuk berburu tas rotan ini, seperti di Pasar Seni Ubud, Pasar Sukawati, Kuta, pusat oleh-oleh, maupun di Desa Tenganan. 
 
Sebelum banyak digandrungi seperti sekarang, tas rotan ini ternyata telah ada sejak tahun 1980an ke atas dengan model yang masih sangat terbatas. Namun kini didukung dengan perkembangan teknologi, tas lokal Bali ini meledak di pasaran dan banyak dipakai sebagai tren fashion oleh artis dunia.
 
 
Terkesan sederhana dengan bentuk yang bervariasi dapat digunakan untuk berbagai macam acara membuat tas ini sangat diminati. Tas ini banyak juga digunakan oleh fashion blogger dunia karena sangat mudah untuk dipadupadankan dengan berbagai tampilan atau OOTD. Tas rotan sempat menjadi signature style pada musim panas tahun 2017.
 
Hal ini lah yang membuat I Nyoman Uking pria asal Tenganan untuk terus mengembangkan usahanya sebagai pengrajin dan penjual tas rotan yang telah digelutinya sejak tahun 1996. 
 
“Tahun 2016 tas rotan model selempang mulai booming, menurut cerita dari customer katanya ada artis Amerika yang memakainya, jadi banyak yang penasaran dengan tas ini sehingga lambat laun menjadi tren,” tuturnya.
 
[pilihan-redaksi2]
Uking mengatakan bahwa tas rotan hasil kerajinannya tak hanya di pasarkan di Bali, namun juga dipasarkan di sebagian wilayah Indonesia, dan mengekspor ke luar negeri yaitu Jepang, Korea, Malaysia, Singapura, Perancis, Italia, dan Amerika. 
 
“Kalau untuk customer Jepang, pemesanan rutin tiap tahun mereka di bulan September dan Oktober, pengiriman dilakukan paling lambat bulan Mei. Kalau Amerika biasanya mereka order sebelum summer time (musim semi-red),” paparnya. 
 
Proses pemasarannya biasanya dilakukan dengan langsung mengambil ke toko yang beralamat di Desa Tenganan Pegringsingan, Karangasem atau order via online. Untuk menghasilkan satu buah tas rotan, tentu memerlukan waktu yang tidak sebentar mengingat pengerjaannya tidak menggunakan mesin atau handmade. Proses pembuatannya dimulai dari penganyaman, penjemuran, pengasapan (oven), serta pemasangan tali dan kain dalam tas. (bbn/unud/rob)

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami