search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Minimalisir Impor, Tabanan Tanam Bawang Putih di Tiga Kecamatan
Senin, 14 Oktober 2019, 21:45 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan pada 2019 mendapat bantuan bawang putih jenis Lumbu Hijau dan Lumbu Kuning dari Kementrian Pertanian sebanyak 123 ton. 

[pilihan-redaksi]
Bantuan terebut telah ditanam di tiga kecamatan masing-masing Kecamatan Penebel, Kecamatan dan Kecamatan Baturiti. Kini proses penanaman sudah 90 persen sejak Agustus 2019. 
 
Kabid Pertanian I Wayan Suandra menjelaskan, penanaman bawang putih di tiga kecamatan telah memenuhi hampir 90 persen. Untuk Kecamatan Pupuan luas lahan yang ditanami sebanyak 15 hektar, Kecamatan Penebel 125 hektar dan Kecamatan Baturiti 85 hektar. "Ini sudah ditanam sejak Agustus 2019," katanya, Senin (14/10). 
 
Kata dia penanaman dimusim kemarau petani sempat mengalami kesulitan dalam memenuhi air khususnya saat penanaman. Namun setelah dipinjamkan air, pantauan sementara hasilnya lumayan bagus tanaman mau tumbuh. "Tiga kecamatan itu awal penanaman memang kesulitan air karena sekarang musim kemarau panjang," tegasnya. 
 
Suandra menambahkan penanaman bawang putih digenjot dari Kementrian karena tahun 2021 ditarget mencampai swasembada bawang putih. Tujuanya adalah untuk mengurangi impor sehingga kawasan yang berpotensi menanam bawang putih diminta untuk ditanam. 

"Kita di Tabanan memang tiga kecamatan menjadi fokus karena daerah yang cocok sebab penanaman bawang putih harus di ketinggian 500 di atas permukaan air laut," bebernya. 
 
Diakuinya pemberian bantuan bawang putih memang dilakukan setiap tahun. Tahun lalu saja Tabanan juga mendapat bantuan seluas 200 hektar. Akan tetapi hasil panen tidak terlalu bagus sebab dilanda hujan secara terus menerus. Sehingga hasil panen yang rencanya dijadikan bibit tidak bisa digunakan karena petani panen lebih awal. 

"Kalau ditanam bibit tidak bagus. Dan mudah-mudahan panen tahun ini sesuai harapan kita," ujarnya.  
 

Reporter: bbn/tab



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami