Sekda Bali: Ratusan Babi Mati Karena Suspect ASF, Belum Positif
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Merespon soal ratusan babi di Bali yang mati, Pemprov Bali terkesan tidak satu suara. Terbukti dari pernyataan Sekda Bali Dewa Made Indra yang menyatakan babi yang mati belum bisa dinyatakan terkena virus ASF (demam babi) atau bisa dikatakan masih suspect karena masih menunggu hasil uji labotarium di Medan.
[pilihan-redaksi]
Hal itu dikatakannya pada Jumat (07/02/2020) pada kegiatan menyosialisasikan kepada masyarakat agar jangan takut makan daging babi karena aman dikonsumsi, "Babi Sehat, Peternak Bahagia" di Denpasar.
"Hingga kini masih suspect atau diduga, karena masih harus nunggu hasil lab dari Medan, belum Bisa kita bilang positif ASF," ujar sekda.
Hal ini bertolak belakang pada keterangan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahana Pangan Provinsi Bali yang sebelumnya yang mengatakan babi yang mati memang disebabkan virus ASF.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Propinsi Bali, Ida Bagus Wisnuardhana, memastikan bahwa ratusan babi di Bali yang sudah tertular Demam Babi Afrika atau ASF sudah diketahui sejak seminggu lalu berdasarkan hasil penelitian laboratorium balai besar veteriner (bbvet).
Ia menolak disebut menutupi kasus kematian ratusan babi di Bali ini karena sebelumnya memang harus menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.
"Kami tidak ada menutupi, kan sudah disampaikan dan jelaskan ke wartawan yang datang ke saya," ujarnya.
Meski Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Propinsi Bali menyatakan ratusan babi mati di Bali positif akibat ASF sudah diketahui sejak seminggu lalu, namun Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian Bali, I Ketut Gede Nata Kesuma mengatakan penyebab kematian ratusan babi yang mati di Bali belum pasti karena ASF.
Reporter: bbn/tim