search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pemkab Buleleng Ngaturang Bhakti Penganyar di Pura Luhur Batukau
Kamis, 27 Februari 2020, 21:00 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng muspayang bhakti penganyar serangkaian Karya Agung Pangurip Gumi, Mesaba Agung, Mapaselang, dan Pujawali Agung di Sad Kahyangan Jagad Bali Pura Luhur Batukau Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel Tabanan, Kamis (27/2). 

[piihan-redaksi]
Bhakti penganyar ini dipuput Ida Pedanda Putra Kemenuh dari Griya Sukasada, dan dipimpin langsung Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG didampingi Pimpinan SKPD, BUMN/ BUMD di lingkup Pemkab Buleleng dan disambut oleh Assisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Tabanan A.A Gede Dalem Trisna Ngurah.

Karya agung pangurip gumi digelar karena adanya petunjuk ataupun pawisik Ide Bathara yang berstana di Pura Luhur Batukau. Selain itu, karya agung pengurip gumi memiliki makna untuk memohon kepada Ida Bathara yang berstana di Pura Luhur Batukau agar berkenan mengembalikan kembali fungsi – fungsi alam  sesuai dengan fungsinya masing masing.

Ketua panitia piodalan Ir. I Wayan Arya, MP menjelaskan Karya Agung Pangurip Gumi ini berlangsung selama 4 bulan sejak 11 November 2019 hingga berakhir 2 April 2020. “Karya Agung Pangurip Gumi ini waktunya tidak ditentukan oleh krama atau umat sendiri. Melainkan dilaksanakan berdasarkan pawisik Ida Bathara yang berstana di Pura Pura Batukau,” ujarnya.

Selain itu, Wayan Arya menuturkan, dalam Karya Agung Pangurip Gumi ini juga secara bersamaan dilaksanakan Karya Mesaba Agung, Mapaselang dan Pujawali Agung yang puncaknya jatuh pada Wraspati Umanis Dungulan, Kamis (20/2) atau tepat saat Umanis Galungan. 

“Rangkaian karya ini dipuput oleh 21 sulinggih yang tersebar di Bali,” imbuhnya.

Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG mengatakan ngaturang bakti penganyar merupakan kewajiban Pemkab Buleleng dalam memperkokoh spiritual umat serta wujud syukur dan srada bakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Ida Bhatara ring Pura Sad Kahyangan Batukau.  

Selain itu juga, Wabup Sutjidra menambahkan melalui bhakti penganyar ini Pemkab Buleleng senatiasa diberikan keselamatan dan kerahayuan serta diberikan tuntunan untuk melaksanakan tugas serta mensejahterakan masyarakat. 

“Penganyar ini diharapkan mampu menciptakan kerahayuan jagat Buleleng dan Bali pada umumnya,” ucapnya.

Lanjut, wabup sutjidra, dengan Karya Agung Pangurip Gumi, Mesaba Agung, Mapaselang, dan Pujawali Agung di Pura Luhur Batukau, semua makhluk ciptaanNya diberikan keselamatan dan dapat memberikan berkah bagi kehidupan. 

“Tentu kita sangat bangga karya agung ini bisa terlaksana. Hal yang paling penting kita mohon ke hadapan Ida Bethara, semua makhluk di muka bumi ini, terlebih umat manusia senantiasa diberikan keselamatan dan kerahayuan,” tuturpnya.
 

Reporter: Humas Buleleng



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami