Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Puncak HUT Satpol PP di NTB, Gubernur Bali Terima Penghargaan
BERITABALI.COM, NTB.
Puncak kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) ke-70 dan Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) ke-58, dilaksanakan secara terpusat di Lapangan eks Bandara Selaparang Kota Mataram Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (3/3).
[pilihan-redaksi]
Upacara dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Jendral Polisi Prof Drs H M Tito Karnavian MA PhD sebagai Inspektur Upacara (Irup), dan dihadiri oleh seluruh Kepala Satpol PP dari seluruh pemerintah daerah se Indonesia. Acara HUT juga dirangkai dengan pemberian penghargaan 'Karya Bhakti Peduli Satpol PP' kepada Gubernur dan Bupati/Walikota yang berkomitmen dan peduli dalam peningkatan kinerja Satuan Polisi Pamong Praja.
Penghargaan tersebut salah satunya diberikan kepada Gubernur Provinsi Bali, yang pada kesempatan ini diterima oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Dewa Made Indra. Penyerahan penghargaan dilakukan Mendagri Tito Karnavian, usai memberikan kata sambutan dan berkeliling menggunakan kendaraan terbuka untuk inspeksi pasukan.
"Mewakili Gubernur Bali hadir di sini Pak Sekda Dewa Made Indra. Terimakasih atas kehadiran untuk bergabung di sini," kata Mendagri, mengawali sambutannya.
Penghargaan Karya Bhakti Peduli Satpol PP juga diberikan Kemendagri kepada Gubernur NTB Doktor Zulkiflimansyah, Gubernur Sumatera Selatan, Walikota Mataram, Walikota Jambi dan Bupati Lebak-Banten.
Selanjutnya penghargaan Karya Bhakti Peduli Satpol PP juga diberikan kepada Kepala Satpol PP Propinsi/Kabupaten/Kota yang mempunyai dedikasi dan integritas tinggi dalam peningkatan peran Satpol PP dalam upaya mendukung kelancaran pemerintah daerah.
Diantaranya adalah Kasatpol PP DKI Jakarta, Kasatpol PP Kalimantan Barat, Bengkulu, Mojokerto, dan Kasatpol PP Kota Cirebon.
Pelaksanaan puncak HUT Satpol PP dan Satlinmas se Indonesia ini, juga melibatkan unsur Pecalang, 'polisi' tradisional masyarakat Bali. Nampak ratusan Pecalang berbaris rapi, diantara pasukan Satpol PP, Satlinmas, Kepolisian, TNI, serta organisasi masyarakat. Dan mendapat inspeksi Mendagri Tito Karnavian, saat berkeliling untuk pemeriksaan pasukan.
Dalam sambutannya, Mendagri mengatakan, dipilihnya NTB sebagai tempat dilaksanakannya HUT, karena beberapa alasan. Yaitu untuk recovery dan rekon NTB pasca, serta menambah wawasan Satpol PP dan Satlinmas se Indonesia yang hadir di Lombok mewakili pemerintah daerah masing-masing.
"Kenapa memilih NTB sebagai tempat pelaksanaan puncak HUT Satpol PP dan bukan Jakarta atau daerah lain? Karena kita tahu Indonesia itu tidak hanya Jakarta, tapi Indonesia itu adalah dari Sabang sampai Merauke. Dan dipilihnya NTB adalah sebagai perhatian kita untuk recovery dan rekon pasca gempa. Agar pariwisata bisa pulih dan mendongkrak PAD NTB," jelas Mendagri Tito.
Acara dipusatkan di Lombok, untuk menstimulasi kunjungan wisatawan. Dan sebagai publikasi kepada masyarakat luas, bahwa wisata NTB dan Indonesia baik-baik saja.
"Beberapa waktu lalu kita sudah punya acara besar di Bali, dengan 6.000 pesera berikut keluarganya. Juga di Jogja baru-baru ini. Dan sekarang di Lombok. Dan masih banyak daerah wisata lainnya perlu kita promosikan lagi lewat acara seperti ini. Ada Labuhan Bajo, KEK Mandalika dan tempat wisata lainnya," ungkap Tito.
Dalam kesempatan tersebut Mendagri Tito Karnavian juga berpesan agar dalam menghadapi masyarakat, Satpol PP dan Satlinmas lebih humanis dan menghindari sikap represif. Termasuk dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) serentak, 23 September 2020 mendatang. Akan ada 270 daerah dengan 9 propinsi, 224 Kabupaten, 36 kota dan satu kota melaksanakan pemungutan suara ulang.
Reporter: bbn/lom
Berita Terpopuler
Bajang Karangasem Tewas Tertabrak Truk di Depan Depo Pertamina Antiga
Dibaca: 3003 Kali
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
