search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pusat Kajian Lontar Unud Konservasi 5 Lontar Berumur Ratusan Tahun di Lombok
Kamis, 5 Maret 2020, 16:25 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Lima cakep naskah berumur ratusan tahun tersebut yaitu Tutur Mretta Kunndhalini berumur 275 tahun, Kawisesan Kala Wisaya berumur 167 tahun, Katatwan Mpu Bradhah berumur 260 tahun, dan Kusumadewa berumur 135 tahun.

[pilihan-redaksi]
Lontar-lontar tersebut berhasil di konservasi dalam sebuah kegiatan konservasi, identifikasi, dan digitalisasi naskah lontar di wilayah desa Pagutan Timur, Mataram. Lontar yang dikonservasi merupakan milik Ida Bagus Heri Juniawan.

Tim Ahli PKL Unud, I Gde Nala Antara menyebutkan 5 lontar berumur ratusan tahun tersebut merupakan bagian dari 22 naskah lontar yang berhasil di konservasi. 

“Tim PKL Unud menemukan ratusan lontar di salah satu rumah warga. Dari ratusan naskah lontar yang ditemukan, Tim PKL Unud berhasil mengonservasi 22 naskah lontar,” ungkap Nala Antara saat dikonfirmasi di Lombok pada Rabu (4/3).

Menurut Nala Antara, Selain melaksanakan konservasi, identifikasi, dan digitalisasi di rumah warga, tim PKL Unud juga memiliki agenda sosialisasi dan pelatihan (workshop) konservasi lontar. Kegiatan dilaksanakan dengan Bekerja sama dengan STAHN Gde Pudja Mataram.

Tim PKL Unud juga melaksanakan evaluasi perkembangan hasil konservasi naskah lontar yang pernah dilaksanakan oleh tim PKL Unud pada tahun 2015, 2016, dan 2017 di Pejanggik, Gria Arong-arong, Gria Saksari, di sekitar Kota Mataram. 

“Seluruh rangkaian agenda tim PKL Unud dilaksanakan untuk menyelamatkan dan melestarikan lontar masyarakat Lombok, serta sebagai bahan pengembangan koleksi milik PKL Unud dalam bentuk digital,” papar Nala Antara.

Menurut penuturan salah satu warga Pagutan masih banyak lontar yang tersebar di rumah-rumah warga di wilayah Pagutan. Lontar tersebut perlu mendapatkan perhatian khusus demi pelestarian dan mengetahui isi naskah-naskah lontar tersebut.

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami