search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ekonomi Lesu, Golkar Minta Bank Bebaskan Bunga dan Tangguhkan Cicilan Kredit
Selasa, 17 Maret 2020, 19:50 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/foto: iwan karna

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Wabah virus Corona mulai berdampak terhadap ekonomi masyarakat khususnya di Bali. Perekonomian Bali kini stagnan bahkan berpotensi menurun. Salah satu yang akan terkena imbas adalah sektor perbankan.

"Setelah Bali mengumumkan status siaga Corona, pertumbuhan ekonomi pasti akan stagnan serta berpotensi menurun, pengangguran akan meningkat, daya beli masyarakat menurun, dan dampak lainnya di sektor ekonomi.  Jika tidak segera diatasi penurunan akan terus berlanjut,” kata Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali, I Nyoman Sugawa Korry di Denpasar, Selasa (17/3).

Pergerakan ekonomi yang melambat, kata Sugawa Korry, juga akan berdampak pada sektor perbankan. Kondisi ekonomi yang mulai sulit otomatis akan membuat masyarakat mulai kesulitan dalam melakukan kewajiban membayar cicilan kredit bank setiap bulannya.

"Partai Golkar meminta agar masyarakat untuk sementara dibebaskan dari beban bunga bank serta cicilan kredit ditangguhkan sampai kondisi ekonomi kembali pulih,"ujar Sugawa Korry.

Selain beban bunga bank dan cicilan kredit, Sugawa Korry juga meminta pemerintah membebaskan masyarakat maupun pelaku usaha dari beban pajak. 

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati sebelumnya juga telah mengimbau kalangan perbankan untuk memberikan kemudahan penundaan pembayaran di saat masyarakat terkena dampak dari wabah virus corona yang mengakibatkan lesunya kondisi pariwisata Bali karena penurunan kunjungan wisatawan.

Meski demikian, ia memaklumi jika sebagian pelaku pariwisata yang memiliki perusahaan untuk merumahkan sebagian tenaga kerjanya demi efisiensi karena kondisi yang lagi sepi wisatawan. Karena, kata dia, kondisi saat ini berbeda jika sebelumnya tahun lalu karena erupsi Gunung Agung dan cepat kembali pulih, saat ini belum bisa diprediksi.

"Ya, Saya kira di bulan April nanti kondisi pulih mereka bisa bekerja dengan normal," sebutnya, Selasa (10/3/2020).

Sementara itu, Ketua DPK Perhimpunan Bank Perkreditan Indonesia (Perbarindo) Kota Denpasar, Made Sumardhana menjelaskan industri perbankan khususnya di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) juga turut terdampak dari imbas wabah virus corona. Hal ini karena di Bali sebagian besar bekerja di sektor pariwisata yang dominan memberi kontribusi besar pada sektor UMKM.

Dalam kondisi seperti saat ini, menurutnya para anggota Perbarindo Denpasar dan nasabah BPR harus bisa mengelola keuangan dengan sebaik-baiknya.

"Terkait dengan kondisi tersebut, maka para pelaku usaha di industri perbankan khususnya di BPR dan Coustomer agar pintar-pintar memanage keuangan mereka," sebutnya.

Ia mencontohkan jika nasabah memiliki pinjaman di BPR, maka harus pintar mengelola keuangan, jangan sampai nanti malah gagal melakukan pembayaran.

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami