search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Buleleng Instruksikan Seluruh Desa Siapkan Tempat Isolasi
Sabtu, 11 April 2020, 22:00 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Seluruh desa di Buleleng yang terdiri dari Satgas Gotong Royong dan Satgas Relawan diinstruksikan untuk menyiapkan tempat isolasi di masing-masing desa. Nantinya, tempat isolasi ini akan dijadikan untuk tempat para pelaku perjalanan luar negeri dan daerah transmisi lokal di Indonesia.

[pilihan-redaksi]
Instruksi tersebut terungkap saat Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng yang juga Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST saat memberikan keterangan pers melalui video conference dari Ruang Rapat Lobi Kantor Bupati Buleleng, Sabtu (11/4).

Instruksi ini tertuang dalam Surat Edaran Bupati Buleleng Nomor 140/266/SE/DPMD/2020 yang terbit pada tanggal 10 April 2020. Menurut Agus Suradnyana, ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Buleleng. Ini dilakukan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang baru datang dari luar negeri dan juga pelaku perjalanan dari daerah lain. Mengingat dari data provinsi pada tanggal 9 April 2020, dari 12 yang positif, sembilan diantaranya merupakan PMI. 

“Kita tidak memiliki masalah dengan para PMI. Mereka itu pahlawan devisa. Mungkin secara tidak disengaja terpapar virus. Sehingga ketika dia sampai di desa, kita isolasi lagi selama 14 hari di tempat tersendiri. Ini untuk kesehatan dan keselamatan bersama,” jelasnya.

Isolasi yang dilakukan di desa dianggap lebih efektif. Mengingat siapapun yang datang akan melapor ke Satgas Gotong Royong maupun Satgas Relawan. Desa akan mengetahui siapapun yang datang dan dipantau hingga ke tingkat dusun.  Teknisnya nanti bisa memakai ruang SD, gedung, ataupun hotel bisa disewa. 

Semua yang baru datang dari luar negeri akan diisolasi disana. Jika ada gejala klinis, puskesmas di desa setempat akan mengambilnya. Apabila di rapid test hasilnya positif, dirawat ke rumah sakit dan nantinya di tes swab. 

“Mereka yang baru datang ini sehat. Tidak ada sakit. Ada bidan desa yang memantau. Kalau ada gejala klinis, puskesmas akan mengambil. Kami sudah distribusikan APD ke puskesmas-puskesmas. Sekarang seninya atau cara pemerintah desa saja bagaimana caranya. Bisa melibatkan komunitas untuk membantu penyediaan tempat ataupun makanan,” ujar Agus Suradnyana.

Reporter: Humas Buleleng



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami