Pandemi Covid-19, Masyarakat Perkotaan Didorong Optimalkan “Urban Farming”
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Masyarakat perkotaan di Bali didorong untuk mengoptimalkan "urban farming" di tengah masa pandemi Covid-19.
"Urban farming" atau sistem pertanian di tengah kota dengan memanfaatkan lahan terbuka dinilai memiliki beragam keuntungan, mulai dari memenuhi kebutuhan pangan hingga sebagai upaya meminimalisir stres.
“Pada sisi lain dapat mereduksi tingkat stres yang dialami masyarakat di tengah masa pandemi dan menjadi salah satu opsi alternatif untuk menetralisir dampak psikis yang diakibatkan oleh wabah ini. Selanjutnya bermanfaat pada aspek lingkungan untuk menjawab krisis ruang terbuka hijau dan secara ekonomi bermanfaat untuk menetralisir dampak krisis pangan,” kata Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Bali Anak Agung Gde Agung saat Webinar dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat Bali dengan Urban Farming & Kebun Berdaya di Tengah Wabah Covid 19” yang diselenggarakan oleh KAGAMA pada Sabtu (17/10).
Menurut Anak Agung Gde Agung, harus diakui bagi sebagian masyarakat urban farming merupakan kegiatan yang terkesan aneh, karena tidak memberikan solusi bagi masalah kekurangan pangan. Padahal beberapa penelitian memberikan gambaran bahwa urban farming mampu menyumbang 20-30 persen dari kebutuhan pangan di daerah perkotaan.
Anak Agung Gde Agung menegaskan urban farming pada dasarnya memberikan beragam keuntungan bagi masyarakat Bali di masa pandemi. Minimal kegiatan urban farming dapat memenuhi kebutuhan pangan sendiri melalui penyediaan sayur mayur.
Reporter: bbn/mul