2020, Kinerja Ekspor Bali Turun 22,87%
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Memasuki akhir tahun 2020, kinerja ekspor Bali di bulan Desember 2020 menunjukkan peningkatan setinggi 0,54 persen secara perbandingan bulan per bulan atau month to month.
Berdasarkan data BPS provinsi Bali pada bulan November 2020, nilai ekspor Bali yang dikirim melalui beberapa pelabuhan tercatat sebesar US$ 41.772.255, kemudian naik pada bulan Desember 2020 menjadi sebesar US$ 41.996.560.
Secara year on year, nilai ekspor Bali pada bulan Desember2020 masih tercatat lebih rendah dibandingkan bulan Desember 2019 atau turun sedalam 8,42 persen.
Secara kumulatif, kinerja ekspor Bali di tahun 2020 menunjukkan penurunan sedalam 22,87 persen. Dari sepuluh negara tujuan utama ekspor barang Provinsi Bali, secara month to month empat negara tujuan tercatat menunjukkan peningkatan, dengan peningkatan tertinggi pada tujuan Jepang (70,90 persen) yang didominasi naiknya nilai ekspor produk perhiasan/permata(HS 71).
Jika dibandingkan dengan catatan bulan Desember 2019 (y-o-y), dari sepuluh tujuan utama ekspor Bali, nilai ekspor pada tiga negara tujuan tercatat menurun, dengan penurunan terdalam tercatat pada nilai ekspor ke Singapura (-74,18 persen).
Sementara itu, nilai impor barang Provinsi Bali dari luar negeri sejak bulan Februari hingga akhir tahun 2020 berada di bawah capaian nilai impor di bulan yang sama pada tahun 2019. Meskipun demikian, nilai impor bulan Desember 2020 tercatat sebesar US$ 4.964.773, naik 25,08 persen jika dibandingkan catatan bulan Desember 2020 (m-t-m) yang tercatat sebesar US$ 3.969.318.
Sementara itu, jika dibandingkan dengan bulan Desember 2019 (y-o-y), nilai impor Bali tercatat turun sedalam 78,96 persen. Dari sepuluh negara utama asal impor di bulan Desember 2020, secara month to month, nilai impor dari enam negara tercatat naik, dengan peningkatan paling tinggi tercatat pada nilai impor yang berasal dari Belanda hingga ribuan persen (1.550,23persen) yang didominasi oleh naiknya impor produk mesin dan perlengkapan mekanik (HS 84).
Secara year on year, dari 10 negara utama asal impor, nilai impor dari tujuh negara tercatat menurun, dengan penurunan terdalam tercatat pada impor asal Singapura (-92,65persen).
Reporter: bbn/aga