search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kenapa Tahun Baru Imlek Sering kali Hujan? Ini Penjelasannya
Jumat, 12 Februari 2021, 12:10 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Kenapa Tahun Baru Imlek Sering kali Hujan? Ini Penjelasannya

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Imlek biasanya identik dengan musim hujan dan dibarengi angin kencang. Namun, apakah kamu pernah bertanya-tanya dalam benakmu atau pada orang-orang terdekatmu kenapa Tahun Baru Imlek selalu hujan?

Imlek sendiri merupakan perayaan sebagai wujud rasa syukur etnis Tionghoa atas datangnya musim semi. Karena pada masa tersebut, mereka merasa dilingkupi banyak keberkahan, mulai dari panen yang melimpah ruah hingga musim semi yang begitu indah.

Namun, biasanya pada masa tersebut dibarengi juga dengan turun hujan seolah ingin ikut merasakan kegembiraan masyarakat Tiongkok. Sehingga dari hal ini terbentuklah semacam kepercayaan bahwa hujan sebagai tanda keberuntungan.

Kepercayaan tersebut pun akhirnya menyebar luas, bahkan sampai ke Indonesia. Masyarakat Indonesia pun juga seolah sudah hafal kalau hujan yang turun di bulan Januari-Februari, maka akan dikait-kaitkan dengan Tahun Baru Imlek.

Penjelasan Ilmiah Kenapa Tahun Baru Imlek Selalu Hujan

Kalender China sebagai dasar perhitungan tanggal jatuhnya Tahun Baru Imlek berbeda dengan kalender Masehi maupun Hijriah.

Sebab perhitungan kalender China berdasarkan fase bulan memutari bumi dengan bumi memutari matahari (lunisolar). Tahun Baru Imlek biasanya jatuh pada akhir Januari atau awal Februari. 

Berdasarkan penjelasan BMKG, antara bulan Januari hingga Februari memang merupakan puncak dari musim hujan di wilayah Indonesia bagian selatan Khatulistiwa.

Bahkan secara klimatologis, pada pertengahan bulan Januari sampai pertengahan bulan Februari adalah periode curah hujan tinggi juga intensif. Maka wajar jika hujan akan terjadi setiap hari sepanjang periode tersebut.

Meskipun perayaan Imlek selalu identik dengan hujan dan angin kencang, hal tersebut tidak lantas membuat warga Tionghoa merasa terhambat atau terganggu untuk merayakan Imlek. Justru dengan turun hujan, mereka merasa diberkahi. 

Selain Identik dengan Hujan, Imlek juga Identik dengan Warna Merah

Ya, selain identik dengan hujan, biasanya perayaan imlek juga identik dengan warna merah. Bahkan, bukan hanya warna merah saja, Imlek juga identik dengan pertunjukan barongsai, angpao, dan kue keranjang.

Sebenarnya ada makna dibalik penggunaan warna merah saat perayaan Imlek. Jadi, menurut warga Tionghoa, warna merah tersebut memiliki makna pembawa nasib baik, keberhasilan, keberuntungan, keberkahan, dan hal-hal positif lainnya.

Itulah mengapa, saat menyambut perayaan Imlek, banyak etnis Tionghoa yang menggunakan warna merah, mulai dari pakaian hingga aksesoris. Bahkan, amplop angpao pun berwarna merah.

Nah, itulah penjelasan mengenai kenapa Tahun Baru Imlek selalu hujan dan warna merah. Semoga Imlek tahun ini diberi kelancaran, keberkahan dan kebahagiaan bagi masyarakat yang merayakannya. Selamat Tahun baru Imlek 2021.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami