search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Desa Batuan Terapkan Bank Sampah Berbasis Digital
Jumat, 19 Februari 2021, 16:20 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Desa Batuan, Kecamatan Sukawati mulai terapkan Bank Sampah berbasis digital. Dikelola melalui Bumdes Praja Kerta Desa Batuan. 
Pelaksanaan Bank Sampah digelar rutin sebulan sekali.

Memberdayakan kelompok PKK di masing-masing Banjar. Disebut digital karena pendaftaran nasabah, input data jumlah Sampah yang ditabung, hingga total nilai Sampah langsung direkam dalam aplikasi digital. 

Perbekel Batuan, Ari Anggara ditemui beberapa waktu lalu menjelaskan, Bank Sampah Digital ini bekerjasama dengan Griya Luhu. "Hal ini merupakan salah satu janji tyang saat kampanye tahun lalu adalah Kolaborasi Pembentukan Bank Sampah Berbasis PKK yang tertuang pada misi kedua yakni Pengelolaan Sampah dan Lingkungan Hidup di Desa Batuan," jelasnya. 

Pelaksanaan Bank Sampah dilakukan untuk meminimalkan pengangkutan Sampah, utamanya Sampah non organik ke TPA Temesi. "Karena seperti diketahui, TPA memiliki keterbatasan. Mungkin tidak sekarang, tapi suatu saat nanti pasti akan terjadi masalah. Contoh kecil yang terjadi beberapa minggu ini, jadwal seringkali agak kacau karena kondisi cuaca dan kendala teknis di TPA," terangnya. 

Sehingga sedari awal, pihaknya bermimpi suatu saat yang dibawa dari Desa Batuan ke TPA hanya berupa residu. "Sisanya kita manfaatkan dan jadikan potensi ekonomi. Salah satunya ya ini, Bank Sampah," terangnya. 

Bank Sampah ini hasil kerja sama dengan Griya Luhu sehingga bisa digital dan berbasis aplikasi untuk yang mau menggunakan aplikasi. Namun juga masih ada berbasis manual untuk memfasilitasi masyarakat yang mungkin belum fasih dengan teknologi. 

"Kami laksanakan dengan melibatkan kader PKK masing-masing banjar dan Karang Taruna. Tabungannya akan dicairkan setiap menjelang hari raya Galungan," jelasnya. 

Jika setiap bulan, nasabah maksimal memiliki saldo Rp 50.000, dikalikan 6 bulan maka saat Galungan saldo tabungan Sampah mencukupi untuk kebutuhan upacara. Minimal menutupi untuk membeli daging untuk lawar atau balung. 

"Semoga semakin banyak keluarga yang sadar memilah dan menabungnya ke Bank Sampah kita," harapnya. 

Tahun ini, kata Perbekel yang masih lajang ini Desa Batuan juga sedang berjuang membangun TPS3 R di Desa Adat Negara. TPS 3 R yang diharapkan mampu menyelesaikan masalah sampah organiknya. 

"Kami masuk ke long list untuk pengusulan ke kementerian PU bersama, kalau tidak salah 3 desa lainnya," imbuhnya. 

Jika TPS 3 R terbangun, maka sedikit tidaknya membantu mengurangi beban masalah persampahan. "Saya orang yang percaya masalah sampah harus dikeroyok dari semua sisi. Program Bank Sampah, Edukasi, TPS3 R, Biopori termasuk mungkin Plastik Exchange sesekali untuk memberikan semangat dan reward. Walaupun yang terpenting adalah membangun kesadaran di rumah tangga sendiri," ujarnya.

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami