Adhi Darma Cargo: Usaha Dirintis Sang Ayah, Kini Komit Dikelola Anak
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Mempertahankan usaha agar tetap eksis tidak semudah yang dibayangkan karena membutuhkan ketekunan serta kesabaran dalam menjalankan usaha sehingga apa yang menjadi tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai harapan.
Seperti halnya usaha kargo Adhi Darma Cargo milik I Nyoman Mawiana di Jalan Raya Kengetan, Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar telah dirintisnya dari 1994 sampai saat ini tetap eksis. Saat ini pengelolaan diserahkan sepenuhnya kepada sang anak I Putu Hendra Arimbawa dan bersama adik Ni Kadek Puteri Ari Darmayanti yang dipersiapkan juga untuk mengelola usaha kargo kedepan.
Menurut penuturan sang anak I Putu Hendra Arimbawa, dirinya mulai berkecimpung di usaha ayah pada tahun 2014. Sedikit demi sedikit mulai mengenal dasar dari bisnis kargo. Lantas, iaa mengaku melakukan sedikit demi sedikit perbaikan, khususnya dalam tatanan manajemen kargo dengan pemanfaatan Website.
"Itu saya genjot dikarenakan, dunia digital merupakan dunia kedepan. Jadi, saya konsisten karena hal tersebut akan diakses oleh orang di luar negeri. Maka dari itu, diawal itu saya benahi terlebih dahulu," sebut alumni Fakultas Ekonomi manajemen pemasaran ini.
Selanjutnya di tahun 2016, akhirnya benar-benar fokus terjun ke dunia kargo dengan memilih fokus melanjutkan usaha sang Ayah. Ia mengaku langkah tersebut diambil karena ada sebuah kebanggaan.
"Ketika kita paham bahwasanya apa yang kita kerjakan ini merupakan sebuah kebanggaan mulia, bukan hanya sebuah perusahaan untuk menambah hal-hal finansial saja akan tetapi ada nilai moralnya ditanamkan disini itu membuat kita senang bekerja disini," sebut pria ramah ini.
Selain itu, di dalam usaha kargo selain merangkul karyawan juga bisa merangkul para pelaku UMKM yang membutuhkan dorongan finansial dan dorongan kreativitas para pelaku usaha tersebut. Prinsipnya, dalam memajukan perusahaan kedepan tentu tetap memerhatikan manajemen pemasaran ke arah digital. Hal ini dikarenakan kondisi saat ini orang sudah tidak bisa lagi masuk ke Indonesia.
"Jadi melalui pemasaran berbasis digital tersebutlah kita buat jembatannya dengan tanpa datang ke Bali tetapi Coustomer tetap bisa melakukan transaksi," jelasnya.
Ia mengungkapkan kondisi pandemi saat ini merupakan tantangan yang harus dihadapi karena kondisi ini benar-benar tidak diprediksi sebelumnya yang berpengaruh pada perubahan khususnya dalam sistem pengiriman.
"Cargo darat akhirnya kami kembangkan juga untuk satu tahun terakhir ini. Jadi, dalam kondisi saat ini lebih melakukan langkah jemput bola. Semua hal tersebut dilakukan agar sesuai dengan moto perusahaan bagaimana memajukan perusahaan customer kami," paparnya.
Sementara itu, sang perintis, I Nyoman Mawiana mengatakan, memang tidak mudah menjalankan sebuah usaha agar bisa tetap eksis sampai saat ini. Dikatakan, hal ini membutuhkan sistem yang baik dan sesuai dengan sistem di perusahaan. Untuk sistem di Adhi Dharma Cargo menerapkan sistem kekeluargaan, seperti tetap banyak-banyak tersenyum serta banyak melakukan sosialisasi.
Selain itu, dalam pendekatan dengan customer jika sebelumnya melakukan dengan door to door, jadi saat ini melakukan dengan cara online. Melihat kondisi tersebutlah, maka ia memutuskan pengelolaan usaha diserahkan dan dipercayakan untuk dikelola anak-anaknya.
"Jadi saat ini saya cenderung hanya mengontrol jalannya usaha ini," jelas Ayah tiga anak ini. Menurut lelaki kelahiran 1961 ini, kedepan maju mundurnya usaha ini bergantung dari anak-anaknya.
"Tentu keyakinan yang membuat saya percaya usaha ini saya serahkan kepada anak-anak kami untuk mengelolanya. Karena, anak-anak kami telah memiliki kemampuan dalam hal pengelolaan maupun memajukan usaha kedepan," sebutnya.
Jadi ada kebanggaan anak-anak dapat meneruskan usaha yang telah dirintis dari dahulu hingga saat ini. "Sangat berharap usaha saya ini bisa lebih maju dijalankan oleh anak-anak saya, baik saat ini atau yang akan datang. Namun, dalam pengelolaan diperhatikan dengan baik," cetus Pria umur 60 tahun ini.
Menurutnya, memang sebelumnya tidak kepikiran akan memiliki usaha kargo, karena prinsip hidupnya menjalani hidup tersebut bagaikan air mengalir dan tidak berharap banyak. Bisa dikatakan hanya menjalankan tugas saja.
"Saya sama sekali tidak pernah berangan-angan memiliki sesuatu apapun. Kita bangun pagi melangkahkan kaki bekerja atau berpikir positif saja untuk kedepan," kata Mawiana yang sempat jualan kopi keliling di Pantai Sindhu, Sanur, Denpasar dan tamatan SMA ini.
Reporter: bbn/aga