2 Komoditas Ekspor ke Tiongkok Ini Catat Peningkatan Paling Tinggi
bbn/ilustrasi/net
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Memasuki awal tahun 2021, kinerja ekspor Bali berada di bawah capaian bulan Januari di tahun sebelumnya (2019-2020).
Berdasarkan data rilis Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi Bali, Senin (1/3/2021), nilai ekspor Bali di bulan Januari 2021 menunjukkan penurunan sedalam 15,99 persen secara month to month. Pada bulan Desember 2020, nilai ekspor Bali yang dikirim melalui beberapa pelabuhan tercatat sebesar US$ 41.996.560. Kemudian turun pada bulan Januari 2021 menjadi sebesar US$ 35.279.255.
Secara year on year, nilai ekspor Bali pada bulan Januari 2021 masih tercatat lebih rendah dibandingkan bulan Januari 2020 atau turun sedalam 24,29 persen. Dari sepuluh negara tujuan utama ekspor barang Provinsi Bali di bulan Januari 2021, secara month to month enam negara tujuan tercatat menunjukkan penurunan, dengan penurunan terdalam pada tujuan Jepang (-54,83 persen) yang didominasi turunnya nilai ekspor produk perhiasan/permata (HS 71).
Di sisi lain, peningkatan paling tinggi tercatat pada nilai ekspor ke negara Tiongkok hingga 70,95 persen, yang disebabkan oleh naiknya ekspor produk Ikan dan Udang (HS 03). Jika dibandingkan dengan catatan bulan Januari 2020 (y-o-y), dari sepuluh tujuan utama ekspor Bali, nilai ekspor pada tujuh negara tujuan tercatat menurun, dengan penurunan terdalam tercatat pada nilai ekspor ke Hongkong (-47,35 persen).
Sementara itu, nilai impor barang Provinsi Bali dari luar negeri di bulan Januari 2021 berada di bawah capaian nilai impor di bulan yang sama pada tahun 2019 dan 2020. Nilai impor bulan Januari 2021 tercatat sebesar US$ 4.872.950, turun 1,85persen jika dibandingkan catatan bulan Desember 2020 (m-t-m) yang tercatat sebesar US$ 4.964.773.
Sementara itu, jika dibandingkan dengan bulan Januari 2020 (y-o-y), nilai impor Bali tercatat turun sedalam 78,95 persen. Dari 5 besar negara asal impor di bulan Januari 2021, nilai impor dari Taiwan tercatat mengalami peningkatan hingga ratusan persen (138,12 persen) secara month to month yang terutama disebabkan oleh naiknya impor berbagai produk kimia (HS 38).
Reporter: bbn/aga
Iklan Sponsor
Iklan Sponsor
Iklan Sponsor
Iklan Sponsor
