search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pembukaan Gerbang Wisatawan Internasional ke Bali, Ini Persiapannya
Selasa, 2 Maret 2021, 09:15 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/Pembukaan Gerbang Wisatawan Internasional ke Bali, Ini Persiapannya

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Pemerintah provinsi Bali dan pusat kini tengah berupaya untuk membuka pintu wisatawan internasional ke Bali dan Indonesia lewat program "Free Covid Corridor". 

Terkait hal ini, Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, pihaknya bersama dengan Kementrian Kesehatan dan Kementrian Pariwisata sudah memetakan kawasan-kawasan yang akan digunakan sebagai zona hijau. Di mana dua kawasan yakni Nusa Dua dan Ubud dipandang sebagai kawasan yang paling siap untuk masa awal. 

“Kita sudah petakan juga kebutuhan vaksin. Di Ubud perlu 100 ribu vaksin dan Nusa Dua perlu 10 ribu vaksin untuk masyarakat dan pekerja di sana. Kami siapkan SOP dengan ketat, dan jika sudah datang vaksinnya, Maret bisa tuntas dan sudah bisa di-treatment oleh Kementrian Pariwisata,” jelasnya dalam Dialog Produktif Senin Inspiratif bertajuk "Vaksinasi Datang Pariwisata Gemilang" yang disiarkan melalui kanal Youtube pada Senin (1/3), dari Rumah Jabatan, Jaya Sabha, Denpasar. 

“Jika program ini sudah berhasil, maka sudah bisa di-treatment untuk pembukaan wisatawan internasional dan jadi percontohan yang sangat baik,” harap mantan anggota DPR RI ini. 

Gubernur Koster juga menitikberatkan bahwa Bali lewat berbagai kebijakan pro-lingkungannya  sekarang sedang gencar menjaga lingkungan alam dan budaya dengan lebih baik. Maka setelah Covid-19 ini berakhir, pihaknya menjamin Bali akan lebih baik dan bangkit kembali sebagai daerah tujuan wisata dunia. 

“Bali adalah destinasi wisata terbaik dunia menurut para pelaku perjalanan internasional. Jika sudah normal Bali sudah sangat siap untuk menerima wisatawan internasional. Dan kalau bisa kita dalam waktu cepat bisa duduk bersama dengan Menlu dan Menkumham agar mulai mempersiapkan pembukaan wisata internasional,” tandasnya. 

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno  yang juga hadir secara daring sebagai narasumber menyebut dirinya sangat bersyukur melihat proses vaksinasi tahap pertama yang berlangsung dengan baik di Bali. 

“Alhamdullilah. Astungkara, saya sudah berjalan baik dan saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Gubernur, Pak Wagub dan jajaran yang sudah bekerja keras. Ini adalah wujud gerak ceoat kita dan untuk program vaksinasi ini kita jadi yang terdepan daripada negara-negara tetangga kita di ASEAN,” puji mantan Wagub DKI Jakarta ini.

Menparekraf juga mengharapkan lancarnya program vaksinasi di Bali akan jadi bola salju yang memicu berjalananya program serupa di daerah lain terutama yang juga menggantungkan diri dari sektor pariwisata seperti halnya Bali. 

“Adalah prioritas kita untuk memulihkan sektor yang secara general menyerap lebih dari 34 juta tenaga kerja ini. Kita sedang melalui masa sulit di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, dan bisa kita lihat di Bali saat ini,” katanya.

Sandiaga mengaku sangat trenyuh mendengar dan melihat langsung banyaknya pekerja sektor pariwisata yang terpaksa harus kehilangan pekerjaan dan dirumahkan akibat dampak hebat dari pandemi Covid-19. 

“Untuk itu, kita harus gerak cepat dan bersama-sama. Ini tidak bisa jalan sendiri-sendiri, garap semua potensi dan langsung gas pol,” ajaknya. 

Kesuksesan program vaksinasi dan penurunan kasus, dibarengi dengan pembukaan pariwisata kembali diungkapkan Menparekraf akan sangat berpotensi menjadi rebound untuk sektor pariwisata Bali. Dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi 3,1-4,8 persen menurut data BPS, BI hingga Bank Dunia. 

“Tentu kita optimis, namun kita harus gerak dan jangan menunggu. Disiplin tetap dilakukan dan mudah-mudahan bisa segera terwujud di tahun 2021 ini,” serunya optimis. 

Bicara vaksin menurutnya adalah bicara data dan apabila sudah menujukkan angka yang baik, maka akan dengan sendirinya jadi pemicu pariwisata khususnya Bali untuk kembali bangkit. Pun demikian dengan kondisi pandemi berkepanjangan yang disebutnya membuat tren pariwisata akan mengalami pergeseran di masa depan. Yakni dari mass tourism menjadi sustainable tourism. 

“Bali adalah trigger kita untuk pariwisata dan pandemi secara strategis dan komprehensif membuka peluang baru di sektor pariwisata. Sekarang nature dan culture. Dari sun (matahari) sand (pasir/pantai), dan sea (laut) menjadi serenity (ketenangan), spirituality (kepercayaan), dan sustainability (keberlanjutan),” jelasnya. 

“Kebersihan, keamanan dan kesehatan jadi yang utama juga, serta mengurangi transit  dan sentuhan. Kita adaptasi, mengambil peluang dan menang melawan Covid-19, saya yakin kita bisa bangkit,” imbuhnya. 

Terkait program Free Covid Corridor, Sandiaga mengaku pihaknya bersama kementrian terkait sedang serius menggarap program yang merupakan usulan pemerintah dan masyarakat pariwisata Bali tersebut. 

“Hari-hari terakhir ini kita lihat tren (angka-angka Covid-19) semakin baik, namun tentu kita tetap perlu hati-hati dalam mempersiapkan zona hijau dengan melihat berbagai kemungkinan,” terangnya. 

“Yang jelas dalam waktu-waktu terakhir ini, saya sedang kencang berbicara masalah Free Covid Corridor ini dengan duta-duta besar negara sahabat yang secara kondisi di negaranya sudah siap seperti Tiongkok, Singapura, dan lainya untuk kemungkinan pembukaan pintu pariwisata internasional. Yang jelas kita perlu banyak duduk bersama untuk menyiapkan hal ini,” pungkasnya.

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami