search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Seorang Pria Bunuh Pasutri Penjual Sayur Karena Kehabisan Duit Bensin
Selasa, 2 Maret 2021, 13:05 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Seorang Pria Bunuh Pasutri Penjual Sayur Karena Kehabisan Duit Bensin

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Ditemukan fakta baru setelah polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan sadis terhadap pasanga suami istri (pasutri) penjual sayur, yakni Sugianto (50) dan Astuti (50) di Kebun Tebu Jalan Gajah Mada, Kota Binjai, Sumut. Terungkapnya kasus ini, motif Sulistiono alias Sulis (24) membunuh pasutri itu karena kehabisan uang untuk membeli bensin

“Motif tersangka itu lantaran tidak memiliki uang. Jadi karena pikirannya pendek, dia nekat melakukan aksi begal itu,” jelas Kapolres Binjai AKBP Romadhoni Sutardjo seperti dikutip dari Digtara.com--media jaringan--Suara.com, Selasa (2/3/2021).

Romadhoni menjelaskan kronologi pembunuhan itu berawal ketika Sulit berangkat dari rumahnya pada Senin (22/2/21) lalu sekitar pukul 05.00 WIB dengan mengendarai truk BK 8680 CQ.

Saat di perjalanan, timbul niat tersangka karena uangnya habis usai membeli bensin truk tersebut.

“Dari situ timbul niat dia. Truk diparkirkan seolah-olah rusak sembari menyiapkan peralatan untuk melakukan aksinya,” katanya. 

Pura-Pura Mogok

Setelah itu, lanjutnya, tersangka berdiri dipinggir jalan untuk menunggu korbannya dengan motif meminta bantuan kepada korban untuk membantunya memperbaiki truknya yang rusak.

“Saat itu pelaku menunjukkan kepada korban truknya yang rusak. Saat korban melihat, tersangka langsung memukul kepala korban menggunakan besi hingga korban Sugiono tewas dan jatuh ke parit,” terangnya.

Kemudian, masih kata Romadhoni, tersangka kembali membunuh Astuti dengan menggunakan besi yang sebelumnya digunakannya untuk membunuh Sugiono.

“Tersangka juga membunuh Astuti yang merupakan istri Sugiono yang juga tewas di tangan pelaku,” kata dia.

Ditembak

Setelah melakukan aksinya, korban melarikan diri ke Kabupaten Batubara. Namun, dari hasil penyelidikan petugas kepolisian, akhirnya tersangka berhasil ditangkap.

Saat akan diringkus, lanjut Romadhoni, tersangka mencoba kabur dan melawan petugas. Karena melakukan perlawanan, akhirnya petugas menghadiahi timas panas di kaki sebelah kanan dan kiri tersangka.

“Tersangka memang sempat melawan dan mencoba kabur, makanya diberikan tembakan untuk melumpuhkan tersangka,” terangnya.

Akibat perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 340 subsider pasal 338, pasal 365 ayat 3 KUHPidana dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara dan hukuman seumur hidup.

“Kini tersangka sudah diamankan di Polres Binjai guna penyelidikan lebih lanjut,” kata dia.

Tewas Dibegal

Sebelumnya, Sugianto dan istrinya Astuti ditemukan tewas di Kebun Tebu, Jalan Gajah Mada, Kelurahan Tunggurono, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, Senin (22/2). Diduga pasutri itu menjadi korban begal.

Hal ini diperkuat dengan hilangnya sepeda motor dan barang berharga milik korban.

Anak korban, Alika (19) menceritakan, sebelum peristiwa diketahui, sekitar pukul 04.07 wib, kedua orang tuanya pergi berbelanja ke Pasar Tavip Kota Binjai. Namun, setelah pukul 06.00 wib, korban tidak juga sampai di rumah.

“Sudah jam 06.00 orang tua saya tidak juga. Saya bertanya-tanya dalam hati, ada apa ini, kenapa keduanya belum juga tiba di rumah,” kata Alika sedih.

Merasa ada yang tidak beres, kemudian Alika memberitahukan hal tersebut kepada pamannya, Yamin.

Setelah memberitahukan kepada pamannya, Alika beserta abang iparnya Putra berangkat untuk mencari kedua orang tuanya dengan menyisir sepanjang jalan dari rumah hingga ke Pasar Tavip.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami