search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
3 Tantangan Pelaku UMKM untuk Bisa "Go Global"
Senin, 8 Maret 2021, 23:20 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Usaha Kecil Menengah (UMKM) diprediksi menjadi sektor kunci pemulihan ekonomi Indonesia pascapandemi. Namun, tantangan tetap ada sehingga dibutuhkan kejelian dari para pengusaha bisnis untuk menangkap momentum. 

Hal ini mendorong JNE Express sebagai mitra UMKM untuk mendukung pengusaha UMKM go digital dan go global. Aborasi Bisnis Online 2021 diharapkan UMKM di Indonesia, khususnya Bali dapat mengembangkan kemampuan bersaing di dunia digital, baik dalam skala nasional dan global.

Pandemi telah memaksa pelaku usaha untuk bertransformasi ke digital. Bagi sektor UMKM hal ini bisa menjadi momentum untuk go global. Hal ini yang membuat adanya optimisme bahwa sektor UMKM dapat menjadi titik balik perekonomian nasional,” kata Eri Palgundi, VP of Marketing JNE dalam webinar virtual belum lama ini.

Terdapat tiga tantangan yang perlu dihadapi oleh pelaku usaha untuk dapat go global. Pertama adalah akses informasi untuk membangun produk yang kreatif dan berbeda. Kedua, pengaturan keuangan atau akses permodalan. Ketiga, akses distribusi khususnya logistik. Karena itu, dibutuhkan kolaborasi antara stakeholder untuk mendukung UMKM dalam negeri bersaing di dunia internasional.

“JNE memiliki fokus untuk membantu UMKM berkembang melalui berbagai program, seperti seminar seputar packaging dan digital marketing. Tidak hanya itu, kami juga berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan Pelita Bali, perusahaan daerah yang menaungi UMKM di Bali untuk mencari UMKM yang berpotensi untuk berkembang,” tambah I Made Wawan Kurniawan, Deputy Branch Head JNE Denpasar.

Tentu saja, kolaborasi juga harus beriringan dengan strategi pemasaran yang kuat. Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik, Founder & Creative Director Ni Luh Djelantik mengatakan, kunci untuk memperkuat brand ada pada human touch dan berpegang teguh pada nilai serta filosofi perusahaan. 

“Memiliki visi untuk go internasional memang baik. Tapi mengembangkan brand untuk lebih baik juga tidak kalah penting. Bagi kami, human touch menjadi yang utama selain kualitas. Kami menerapkan customer service yang unbeatable. Dengan konsisten dalam bidang pelayanan dan kualitas dapat menghasilkan para pelanggan yang loyal di dalam maupun luar negeri,” ujar Niluh.

Selaras dengan Niluh, Owner Wiracara Handfan I Wayan Wiraperdhana menuturkan, sebelum masuk pasar internasional para pelaku usaha harus bisa memperkuat brand terlebih dahulu. 

“Tentukan positioning dan target pasar serta terus kembangkan kualitas produk dengan berbagai inovasi yang kreatif,” tutupnya.

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami