search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kunjungi Vaksinasi Massal di Ubud, Mendagri Tito: Semoga Pariwisata Hidup Lagi
Selasa, 23 Maret 2021, 15:35 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meninjau pelaksanaan vaksinasi massal berbasis Banjar di Kecamatan Ubud pada Selasa (23/3). 

Mendagri datang setelah sehari sebelumnya, vaksinasi sistem Banjar ini ditinjau Gubernur Bali Wayan Koster. Mendagri Tito Karnavian didampingi Gubernur Bali, Pangdam IX Udayana, Kapolda, Sekda Provinsi Bali, dan Bupati Gianyar mengunjungi lokasi vaksinasi di Banjar Tegallantang, Kelurahan Ubud. 

Mendagri mengapresiasi vaksinasi yang disebutnya berbasis mikro ini, yang menurutnya berlangsung sangat tertib. Dikatakannya, tidak banyak yang melaksanakan vaksinasi tingkat banjar (mikro), adanya tingkat desa, kampung, kelurahan atau kecamatan. Vaksinasi di tingkat banjar menurutnya lebih tertib teratur seperti ini. 

"Dengan adanya keteraturan jam, yang datang siapa, yang mau disuntik, dan yang lain-lainnya ini, terjadi aliran masuk dan keluar dengan baik," kata Tito. 

Dia berpesan, bagi masyarakat yang sudah divaksin jangan langsung merasa sudah aman. Harus tetap memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan. Ditambahkannya, antibodi bisa terbentuk sempurna dalam 3-4 minggu setelah vaksin kedua dilakukan. 

"Setelah tiga sampai empat minggu itu akan dicek, keluar tidak antibodinya? Kalau antibodi sudah terbentuk, maka relatif aman, tapi tetap pakai masker, karena ini masalah dunia, saya doakan semoga semuanya berjalan lancar dan semuanya sukses semua mengeluarkan antibodi, sehingga Bali Menjadi aman, pariwisata hidup lagi, ekonomi hidup lagi," tambah Tito.

Tito menegaskan kepada Gubernur Wayan Koster dan Bupati Mahayastra bahwa Ubud sebagai zona hijau merupakan prioritas untuk vaksinasi, jadi semua warganya segala umur wajib divaksin. Di luar daerah yang ditarget menjadi zona hijau, vaksinasi diprioritaskan pada orang yang memiliki faktor risiko. 

Bupati Mahayastra, memaparkan bahwa vaksinasi di kawasan Ubud akan selesai dilaksanakan dalam kurun waktu 7 hari. Vaksinasi massal berbasis banjar diberikan kepada 32.000 orang dari 47.000 orang yang telah didata. Vaksin tahap kedua akan diberikan setelah 8 minggu melakukan vaksin pertama. 

“Mengingat vaksin yang diberikan baru tidak menggunakan Sinovac perlu waktu 8 Minggu untuk vaksin kedua," kata Mahayastra.

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami