search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Catat Peningkatan Aktivitas Gempa di Selatan Jawa, BMKG: Bisa Tembus di Atas 6 SR
Sabtu, 22 Mei 2021, 13:50 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menyatakan, dalam kurun waktu kurang dari lima bulan ini, terjadi peningkatan aktivitas kegempaan yang signifikan di Selatan Jawa Timur.

"Dalam tahun ini yang baru memasuki bulan ke-5, dibandingkan dengan tahun lalu (dalam periode yang sama) memang terjadi peningkatan yang signifikan jumlah kejadian gempa bumi. Hal ini harus kita open ke publik. Jadi ini bukan data rahasia, ini data yang harus diketahui publik," ujar Dwikorita dalam konferensi pers daring pada Jumat 21 Mei 2021 malam dikutip dari Liputan6.com.

Atas informasi tersebut, dia memohon kepada pemerintah daerah di sekitar pesisir selatan Jawa Timur untuk mewaspadai gejala peningkatan kegempaan tersebut.

"Kami mohon (kepada) pemerintah daerah yang berada di wilayah sepanjang pesisir (selatan) Jawa Timur ataupun provinsi yang memiliki selatan Jawa perlu mewaspadai adanya peningkatan kegempaan yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir di 2021 ini," kata Dwikorita soal gempa yang terjadi belakangan ini.

Dwikorita juga mengingatkan pemerintah daerah di sepanjang selatan Jawa untuk memastikan kekukuhan konstruksi bangunan masyarakat di wilayahnya.  Utamanya bangunan-bangunan yang bersifat vital, seperti sekolah, pusat perbelanjaan, rumah sakit, dan perkantoran.

"Mohon pastikan (bangunan) itu benar-benar sudah sesuai dengan standar bangunan tahan gempa," tegasnya.

Hal ini guna mengantisipasi peningkatan aktivitas gempa pada bulan-bulan selanjutnya. Menurut Dwikorita gempa yang terjadi di pesisir selatan Jawa bisa tembus ke kekuatan di atas 6 magnitudo.

"Yang menurut sejarah kegempaan dengan kekuatan bisa melampaui 6 dan bisa berpotensi tsunami. Kita tak bisa memastikan apakah itu akan terjadi, tetapi dari pelajaran masa lalu memang sudah terjadi beberapa kali dan mohon berkenan untuk mewaspadai," tekannya.

Kendati begitu, Dwikorita tetap mengimbau masyarakat untuk tidak panik. "Kalau tahu harusnya tidak panik tetapi segera menyiapkan bangunan yang cukup kuat tersebut," pungkasnya.
 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami