search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dampak Gerhana Bulan Total, Sebagian Kota Ini Terendam Banjir Rob
Kamis, 27 Mei 2021, 17:35 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Dampak Gerhana Bulan Total, Sebagian Kota Ini Terendam Banjir Rob

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Banjir rob merendam sebagian wilayah Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (27/5/2021). Peningkatan gelombang air laut pasca Gerhana Bulan Total jadi penyebab banjir.

Banjir rob merendam kawasan di pesisir Pantai Kenjeran, Surabaya. Diantaranya, Nambangan dan Bulak Cumpat Surabaya. Banjir sampai merendam di jalan-jalan utama.

Ketua RW 2 Kecamatan Bulak Surabaya, Samiadi Santoso mengatakan, banjir rob terjadi mulai pukul 10.00 WIB hingga 12.00 WIB.

"Air laut naik sejak jam 10 pagi tadi. Bahkan banjir sudah naik terus sampai jalan utama," ujar Samiadi, Kamis (27/5/2021).

Terpisah, Prakirawan BMKG Tanjung Perak Surabaya, Arif Wiyono menjelaskan, jika banjir rob atau naiknya gelombang air laut diprediksi terjadi hingga akhir Mei 2021.

"Kami sudah memberikan peringatan dini sejak beberapa hari yang lalu, perihal naiknya gelombang air laut, pasca gerhana bulan," ujarnya.

Fenomena banjir rob sendiri terjadi saat adanya fase bulan purnama, atau pergantian bulan baru. Namun diperparah lagi dengan adanya gerhana bulan.

"Gerhana bulan kemarin itu posisi bulan cukup dekat dengan bumi, sehingga tarikan gravitasi juga besar, sehingga air laut naik. Saat ini masih 120 sentimeter," terangnya.

Selain itu, masih kata dia, puncak naiknya air laut diperkirakan akan terjadi pada tanggal 26, 27, 28 Mei, dan ditambah lagi kecepatan angin di pesisir yang saat ini mencapai 21 kilometer per jam, juga akan naik pada akhir bulan.

"Puncaknya nanti jelang akhir bulan, bahkan bersamaan dengan bertambahnya kecepatan angin, lebih dari 21 kilometer per jam," terangnya.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami