Erick Thohir Borong 50 Tas Tikar, Pedagang Pasar Ubud Sumringah
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Setelah mengunjungi Jembrana, Menteri BUMN RI Erick Thohir mengunjungi kawasan wisata Ubud, Senin (20/9) sekitar pukul 09.00 Wita.
Diawali dengan penyerahan secara simbolis bantuan 40 tabung oksigen untuk RSUD Sanjiwani Gianyar bertempat di Puri Kauhan Ubud.
Kemudian berjalan kaki menuju wantilan Ubud untuk penyerahan paket sembako kepada 2.498 Kepala Keluarga se-Kelurahan Ubud. Menteri Erick juga menyempatkan berkunjung ke Pasar Seni Ubud untuk berdialog dengan sejumlah pedagang. Terakhir memberikan bantuan dana pakan untuk pengelola objek wisata Monkey Forest di Desa Adat Padangtegal.
Saat berdialog dengan pedagang, Erick menanyakan bagaimana nasib pedagang selama pandemi. Dengan polosnya, salah satu pedagang Ni Komang Ayu Sustira mengungkapkan situasi Ubud yang sepi.
"Sudah ada setahun lamanya sepi pembeli pak Menteri. Kalaupun di rumah, bingung gimana cari uang," keluhnya.
Menanggapi keluhan pedagang, Menteri Erick mengatakan bahwa pemerintah hadir dalam berbagai program, seperti subsidi listrik dan bantuan sosial.
"Nanti dari BUMN, UMKM dimudahkan mencari pinjaman, bunga diturunkan sesuai arahan Presiden. Sedikitnya 57 juta UMKM akan kita jangkau," ujarnya.
Usai berdialog, Menteri Erick langsung memborong sejumlah tas anyaman motif tikar yang dipajang. Pedagang Ni Komang Ayu pun langsung sumringah dan mulai menghitung.
"Beliau minta semua tas yang dipajang di depan ini. Masih saya hitung, perkiraan ada sampai 50 pcs," ujarnya.
Harga per tas berkisar antara Rp 150.000 sampai Rp 200.000. "Mahal karena tas ini dibuat secara manual, hand made," jelasnya.
Komang Ayu berharap, kedatangan Menteri Erick Thohir menjadi angin segar dibukanya pariwisata Bali. "Sudah pasti kami harapkan pariwisata Ubud biar kembali seperti dulu. Ekonomi tetap jalan. Karena sehari-hari kita bergantung dari pariwisata," ujarnya.
Sementara itu, di objek wisata Monkey Forest Menteri Erick Thohir sempat berkeliling dan memberikan pakan kepada sejumlah kera yang berkeliaran. Dalam kesempatan itu, Erick Thohir menyerahkan secara simbolis dana pakan untuk 3 destinasi wisata monyet di Bali.
Diantaranya Monkey Forest Ubud, Sangeh Badung, dan Alas Kedaton Tabanan. Namun berapa nominal bantuan yang diserahkan tidak transparan.
Bahkan pihak penerima pun mengaku tidak mengetahui nilai yang diberikan. Sebab saat penyerahan secara simbolis tersebut, Erick Thohir hanya memberikan plakat berisi tulisan yang tidak menyebut bantuan dana.
Bukan hanya penerima bantuan pakan monyet yang tidak tahu berapa nominal yang diberikan. Namun pihak protokol Erick Thohir juga tidak mengetahui.
"Saya kurang tahu ya berapa nominalnya," ujarnya.
Sementara Menteri Erick Thohir tidak menyinggung terkait bantuan dana tersebut saat sesi wawancara di akhir acara. GM Monkey Forest Ubud, I Nyoman Sutarjana mengatakan, pihaknya berterima kasih atas bantuan yang diberikan pemerintah. Apalagi selama PPKM, pihaknya menutup objek ini sehingga tidak ada pemasukan.
Hanya saja, Nyoman Sutarjana tidak mengetahui pasti berapa nominal bantuan dana pakan tersebut. "Bantuan menterinya, mungkin sejumlah uang, tapi nilainya kita belum tahu. Nanti itu kita akan prioritaskan (untuk pakan monyet)," ujarnya.
Dijelaskan, selama PPKM operasional Monkey Forest tetap jalan. Biaya yang dikeluarkan sekitar Rp 500 juta. "Saat tidak ada pemasukan karena pandemi, biaya operasional dibantu desa adat. Per bulan Rp 500 juta. Khusus untuk pakan Rp 120 juta," ungkapnya.
Ditanya apakah kewalahan, Nyoman Sutarjana tak menampik. "Ya kalau dibilang kewalahan memang begitu, tapi untuk pakan kera kita prioritaskan," tegasnya.
Untuk menyiasati, dilakukan upaya lain dengan cara menanam di lahan milik desa adat. Selain dari Menteri, bantuan pakan katanya ada berdatangan dari perseorangan maupun yayasan yang ikut peduli. "Kami apresiasi sekali," jelasnya.
Ditambahkan Sutarjana, Monkey Forest mulai buka pasca pandemi 11 September 2021. Tingkat kunjungan per hari selama sepekan ini rata-rata 50 sampai 100 orang per hari. Berbanding jauh dari sebelum pandemi, bisa sampai 6.000 kunjungan wisatawan asing.
Menteri Erick didampingi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Trisno Nugroho, Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud Anak Agung Ngurah Gede Ari Dwipayana dan Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra.
Pengamanan kegiatan dipimpin langsung oleh Kapolres Gianyar AKBP I Made Bayu Sutha Sartana didampingi Kapolsek Ubud AKP I Made Tama dengan kuat personil yang dilibatkan dalam pengamanan sebanyak 50 pers gabungan.
Reporter: bbn/gnr