search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kejanggalan Kematian Kadek Sepi Bermula Saat Mandikan Jenazah
Selasa, 5 Oktober 2021, 18:10 WITA Follow
image

beritabali/ist/Kejanggalan Kematian Kadek Sepi Bermula Saat Mandikan Jenazah.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Makam  Nengah Sepi (13), putra kedua dari pasangan suami istri, I Nengah Kicen dan Nyoman Sutini yang tinggal di wilayah Banjar Dinas Babakan, Desa Purwakerti, Abang, Karangasem dibongkar untuk dilakukan autopsi hari ini, Selasa, (05/10/2021).

Almarhum Kadek Sepi meninggal dunia pada Selasa, 21 September 2021 lalu dan dimakamkan di kuburan Desa Adat Linggawana, Desa Kertamandala, Abang Karangasem pada Kamis, 23 September 2021.

Sebelum dilakukan autopsi, awalnya salah satu anggota keluarganya bernama Ketut Eka Putra yang merupakan sepupu dari Kadek Sepi melapor ke Polres Karangasem karena merasa ada kejanggalan atas kematian Kadek Sepi.

"Saat itu, saya memandikan jenazah Kadek Sepi melihat sejumlah lebam di tubuh Kadek Sepi seperti pada bagian leher dan areal kuping sebelah kanan, selain itu bagian leher juga goyang - goyang atau lemas saat dimandikan padahal sudah dua hari meninggal dunia," ujar Eka Putra didampingi pendamping hukumnya Ni Nyoman Suparni dari KPPA Bali. 

Dilanjutkan Suparni, pihaknya kemudian mendampingi Eka Putra untuk melapor ke Polres Karangasem pada Selasa, 28 September 2021 bahwa ada yang tidak wajar terhadap kematian sepupunya I Kadek Sepi. 

Pihaknya melapor dengan tujuan agar mengarah untuk dilakukan autopsi sehingga bisa diketahui secara pasti penyebab meninggalnya I Kadek Sepi

"Kita tidak melaporkan siapa - siapa, tujuan kami biar bisa mengarah ke autopsi, dengan itu kita bisa memastikan dan mendapat kejelasan penyebab meninggalnya Kadek Sepi," kata Suparni. 

Sementara itu, menurut penuturan Nengah Kicen selaku ayah dari Kadek Sepi, bahwa sebelum putranya meninggal, Kadek Sepi sedang bermain dengan adiknya di teras rumah. Saat itu dalam posisi berdiri, tiba - tiba Kadek Sepi ambruk kebelakang dan jatuh di lantai teras.

"Setelah jatuh, anak saya langsung kejang, sempat muntah dan mencret juga. Sekitar jam lima sore saya lalu pergi mencari dukun, tetapi setelah saya kembali, sampai di rumah, anak saya sudah tidak bisa ditanya lagi dan meninggal dunia sekitar pukul 7 malam," ungkap Kicen ditemani istri dan bantuan hukumnya Wayan Lanus Artawah, SH dari lembaga bantuan hukum Cakra Eka Sudarsana saat menyaksikan proses pembongkaran kuburan anaknya. 

Lanjut Kecen, sebelum kejadian, anaknya tidak ada keluhan apapun, hanya saja memang Kadek Sepi memiliki riwayat penyakit sesak. Sebelumnya Kadek Sepi juga pernah tiba - tiba jatuh pingsan, namun saat itu bisa sadar kembali dengan sendirinya.

"Saya tidak pernah memukul anak, apalagi memukul, mendorong saja saya tidak pernah saat kejadian, karena saat itu anak saya sedang bermain dengan adiknya," kata Kicen.

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami