The next-generation blog, news, and magazine theme for you to start sharing your stories today!
Save on Premium Membership
Get the insights report trusted by experts around the globe. Become a Member Today!
View pricing plansNew York, USA (HQ)
750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845Call: 469-537-2410 (Toll-free)
hello@blogzine.comTracing di Bali Rendah, Epidemiolog: Datanya Tak Bisa Dipercaya
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Ahli epidemiologi Universitas Udayana Prof. Dr. drh. I Gusti Ngurah Kade Mahardika menilai data penanggulangan covid-19 di Bali masih belum dapat dipercaya lantaran jumlah penelusuran kasus atau tracing rendah yakni 1:5 orang.
Semestinya, kata dia jumlah tracing mengikuti standar nasional sebesar 1:15 atau idealnya 1:30 orang.
"Kita tidak bisa mengatakan peningkatan atau penurunan kasus di Bali karena tracing kita rendah. Tracing bali elatif rendah jadi datanya tidak bisa dipercaya," katanya, Kamis (25/11/2021) di Denpasar.
Hal ini, menurutnya akn menjadi boomerang jika masih melakukn tracing dengan jumlah yang rendah. Disamping itu, kata dia, penggunaan tes covid-19 dengan rapid tes antigen untuk masyarakat lokal sedangkan untuk warga asing standar PCR dinilai masih setengah-setengah.
"Kenapa tidak disamaratakan standar PCR baik untuk warga lokal dan asing sehingga kesannya untuk lokal tidak ecek-ecek," ujarnya.
Antisipasi Gelombang Ketiga
Terkait isu gelombang ketiga covid-19, Prof Mahardika mengemukakan Indonesia berpeluang untuk mengalami hal itu yakni pada bulan Desember 2021, Januari dan Februari 2022.
Untuk itu, ia memaklumi kebijakan pemerintah dalam prinsip kehati-hatian dengan memberlakukan PPKM level 3 se-Indonesia. Hal ini untuk mengurangi mobilitas masyarakat dan mencegah penyebaran covid-19 agar tidak melonjak lagi serta mencegah risiko virus dari luar.
"Apakah itu terjadi apa tidak saya akan kasih tahu pada bulan Maret," singgungnya.
Reporter: bbn/rob
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
