Kakek Ini Tidur Bersama Jenazah Istri Selama 21 Tahun
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Kisah seorang kakek yang menyimpan tubuh jenazah mendiang istrinya selama 21 tahun menjadi sorotan dan viral. Kisah itu diunggah pertama kali di laman jejaring media sosial Facebook oleh Yayasan Phet Kasem Bangkok pada 30 April 2022.
Tinggal di Rumah Kecil tanpa Listrik
Kakek itu bernama Charn Janwatchakal (72) diberi julukan oleh warganet sebagai "pria dengan cinta tanpa akhir" atau seorang pria dengan "cinta abadi".
Staff yayasan tersebut mengunjungi rumah Charn yang berada di distrik Bang Khen, Bangkok setelah mendapati telefon darinya.
Mereka menemukan Charn tinggal di samping mayat istrinya di sebuah rumah kecil. Selama hidupnya, kakek itu memiliki pendidikan tinggi dan bahkan mempunyai beberapa gelar.
Charn hidup sederhana dan bahkan tanpa listrik setelah istrinya meninggal. Charn tinggal sendirian di sebuah rumah beton satu lantai yang bobrok, yang terlihat seperti fasilitas penyimpanan kecil di sebidang tanah seluas 780 meter persegi.
Rumah, jendela dan pintu runtuh, tidak ada listrik, tidak ada air. Kakek itu hidup dari air biasa milik tetangga.
Alasan Menyimpan Mayat Istrinya
Hingga pada tanggal 29 April 2022, Charn mencari bantuan kepada yayasan untuk mengkremasi tubuh istrinya.
"Aku masih merindukanmu setiap menit dan cintaku padamu tidak berubah," kata Charn saat staff yayasan mengeluarkan jasad istrinya.
Unggahan di laman Facebook itu tidak berisi rincian tentang bagaimana mayat itu disimpan. Pria tua itu menjalaskan bahwa dia menyimpan tubuh jenazah istri di rumah karena dia sangat mencintainya dan tak ingin berpisah dari belahan jiwanya.
Menurut laporan Saostar, kakek tua itu menjaga jenazah sang istri tetap utuh di peti mati di kamar kecil tempat dia tidur.
Selama itu, Charn juga berbicara dengan mayat istrinya seolah-olah dia masih hidup. Tak hanya itu, bahkan Charn juga berniat untuk tinggal bersama jenazah sang istri sampai dia meninggal.
Charn mengaku dia dulu tinggal bersama istri dan kedua anak laki-lakinya. Sejak istri meninggal dan jasadnya disimpan, dua putranya pindah karena tak bisa menerima keputusannya.
Pada siang hari, Charn beristirahat dengan anjing dan kucingnya di ruang kecil sebelah rumah. Saat malam tiba, Charn baru beristirahat tidur di dekat peti mati istrinya di sebuah ruangan yang dulunya digunakan sebagai fasilitas penyimpanan.
Akhirnya Ikhlas dan Berpisah
Akan tetapi, Charn menyadari bahwa tidak akan ada orang yang akan mengadakan pemakaman secara layak untuknya. Sebelumnya, kakek tersebut telah mendaftarkan kematian istrinya.
Sayangnya, Charn tidak bertanggung jawab dan malah menyembunyikan mayat sang istri. Dia memutuskan untuk mennyimpan mayat daripada mengirim jasad sang istri untuk pemakaman dan dikremasi saat itu.
Charn mengatakan dia telah hidup dengan kesedihan atas kehilangan setiap hari selama 21 tahun terakhir. Pejabat yayasan pun menemaninya untuk mengambil salinan akta kematian dari kantor distrik Bang Khen.
Tahun kematian sang istri tercatat meninggal dunia pada tahun 2001.
Kehidupan Baru
Yayasan tersebut pun mulai mengatur upacara kremasi untuk jasad istri Charn. Saat staff yayasan melanjutkan untuk mengkremasi tubuh istrinya, Charn terisak, tangisnya pecah dan mengucapkan selamat tinggal terakhir padanya.
Kemudian, kakek itu menempatkan sisa-sisa-sisa kremasi dalam kain putih keesokan harinya. Charn membawa pulang abu sang istri untuk diletakkan di dalam kamarnya.
Staf Yayasan Phet Kasem Bangkok itu pun juga turur membersihkan rumah Charn dari gulma dan daun kering, memperbaiki atap sampai aliran listrik. Charn mengatakan dia sekarang akan menjadi sukarelawan untuk yayasan untuk melakukan pekerjaan untuk mendiang istrinya.
Kisah viral itu pun menuai beragam tanggapan dari warganet di kolom komentar. Sebagian besar warganet menyampaikan belasungkawa kepada Charn dan memberikan dukungan moral baginya untuk melanjutkan hidup.
Sejumlah warganet pun mengakui bahwa mereka sampai meneteskan air mata saat membaca tentang kisahnya.(sumber: suara.com)
Reporter: bbn/net