Otoklix: Bagaimana Mengukur Tekanan Freon AC Mobil
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Freon atau banyak orang kenal juga dengan nama refrigerant merupakan komponen penting dalam sistem air conditioner.
Jika suatu ketika Anda menemukan masalah pada freon AC mobil maka bisa langsung menggunakan platform Otoklix yang selalu siap sedia membantu masalah Anda.
Sebab bukan hanya AC rumahan saja yang memerlukan freon tapi AC mobil pun juga membutuhkannya. ketika pengisian, tekanan freon wajib sekali untuk Anda perhatikan.
Maka dari itu, pengisian freon ini tidak dapat dilakukan sendiri, Anda memerlukan orang yang sudah ahli sehingga tekanan bisa berjalan dengan baik dan lancar.
Nah Anda sebagai pemilik kendaraan haruslah tahu beberapa jenis. Untuk itu berikut ini simak selengkapnya.
Mengenal Apa Itu Freon AC Mobil dan Beberapa Jenisnya
Kenyamanan kabin mobil kini bergantung pada suhu dingin yang dihasilkan oleh AC. Apalagi saat siang hari pada cuaca yang panas sekali, maka kabin akan menjadi lebih panas.
Jika hanya membuka kaca jendela saja itu tidaklah cukup untuk mendinginkan kabin. Anda membutuhkan AC yang bisa bekerja dengan baik untuk mendingan kabin, sebab AC terdapat freon yang merupakan cairan refrigerant bekerja dengan mengubah udara panas jadi dingin setelah diserap oleh evaporator.
Dengan demikian udara yang dihembuskan oleh kompresor akan terasa dingin dan sejuk. Hanya saja, freon mempunyai massa pemakaian yakni saat udara sudah mulai panas maka harus segera melakukan penggantian freon. Tujuannya yakni untuk menjaga sistem AC supaya lebih awet juga dengan mesin mobilnya.
Lalu berapa tekanan freon AC mobil yang cukup ideal? Tekanan yang diperlukan ketika pengisian freon AC haruslah tepat, tidak boleh terlalu tinggi maupun rendah.
Nah untuk masalah berapa tekanannya terdapat batas rendah serta tinggi yang dipakai oleh semua teknisi AC antara lain.
- Tekanan tinggi memerlukan tekanan 15 hingga 30 psi
- Tekanan rendah memerlukan tekanan 160 hingga 250 psi
Maka tidak heran setiap teknisi mempunyai alat pengukur tekanan freon AC saat akan melakukan pengisian. Tanpa adanya alat tersebut maka teknisi tidak bisa mengetahui berapa tekanan pas yang diberikan.
Kalau tekanan yang diberikan salah, contohnya terlalu tinggi akan terdapat beberapa dampak buruk yang dihasilkan. Nah dampak itu tentu saja akan mengganggu Anda ketika sedang mengendarai mobil maupun menggunakan AC.
1. Beban Mesin Akan Bertambah
Dampak yang akan Anda rasakan yakni beban mesin akan meningkat sebab tekanan terlalu tinggi. Anda juga akan merasakan bahwa mesin sangatta berat saat mulai dinyalakan AC nya.
Penyebabnya janji kompresor sistem AC justru akan bekerja keras sebab terlalu tinggi. Tujuannya yakni melancarkan sirkulasi supaya suhu kabin cepat sejuk.
2. Kondensor Cepat Panas
Kondensor AC akan lebih panas sebab kinerjanya berat sama seperti kompresor. Efek jangka panjang yakni apabila dibiarkan akan menyebabkan kerusakan kondensor serta beberapa komponen lain yang membuat Anda jadi harus keluar banyak biaya.
3. Masalah di Arus Listrik
Tekanan freon yang terlalu tinggi bisa berdampak pada arus listrik yang akan mengarah ke magnet clutch. Arus listrik ini akan langsung terputus saat pipa AC mengalami tekanan tinggi.
Tetapi hal yang aman justru akan terjadi kalau tekanan rendah sehingga arus listrik akan mengalir dengan baik.
Nah untuk menghindari beberapa dampak itu sebaiknya Anda memperhatikan tekanan freon AC mobil. Jika mendapatkan masalah demikian maka Anda bisa membawanya ke bengkel AC.
Jenis Freon AC Mobil
- R-134a
Jenis freon yang pertama merupakan freon atau refrigerant HFC (Hydro Fluoro carbon) yang sering digunakan pada sistem pendingin mobil.
Untuk jenis ini tidak mengandung unsur chloro sehingga lebih aman dan tidak merusak lapisan ozon. Terdapat banyak perusahaan otomotif yang menjadikan jenis tersebut sebagai refrigeran standar.
Untuk ciri-ciri dari jenis tersebut adalah titik didih 26,1 derajat Celcius pada tekanan 1 atm, tekanan penguapan 668 Kpa pada suhu 25 derajat Celcius, suhu kritis 101 derajat Celcius, tekanan kritis 4060 Kpa, tidak menyebabkan korosi, mempunyai struktur kimia yang stabil dan mempunyai kemampuan dielektrik tinggi.
Untuk penggunaan jenis ini tidak bisa digabung dengan jenis yang lain seperti R-12 atau R-22. Karena keduanya mempunyai karakter dan struktur yang berbeda jadi komponen sistem AC R-134a dibuat menggunakan bahan yang berbeda dengan sistem AC CFC. Tetapi untuk jenis ini pasti mempunyai GWP yang tinggi jadi bisa memicu pemanasan global.
- R-12
Untuk jenis R-12 termasuk kedalam Freon CFC (chloro fluoro carbon). Bahan penyusun utama dari jenis tersebut adalah ethane and methane yang tersusun dari fluor, chlor dan carbon.
Freon ini sudah tidak digunakan lagi karena mengandung zat chlor yang berdampak pada penipisan ozon.
Untuk ciri-ciri jenis freon ini mempunyai titik didih 29,8 derajat Celcius pada tekanan 1 atm, tekanan penguapan 11,8 psig pada 15 derajat Celcius, tekanan kondensasi 93,3 psig pada 30 derajat Celcius, tidak beracun, tidak berwarna dan tidak terbakar, stabil dengan suhu rendah atau tinggi serta memiliki kemampuan dielektrik tinggi.
Pada tahun 80-an hingga awal 90-an jenis banyak digunakan sebagai freon. Apalagi jenis freon tersebut mempunyai tekanan kerja dan suhu yang lebih rendah harga relatif murah.
Setelah diketahui bahwa klor yang terkandung pada jenis tersebut berbahaya untuk lingkungan, gas ini dilarang untuk digunakan sebagai AC mobil.
- R-22
Jenis ini merupakan freon yang dibuat pada pertengahan tahun 90-an untuk menggantikan R-12. Chloro difluoro methane atau R-22 termasuk pada kategori HCFC.
HCFC ini menyebabkan kerusakan ozon namun pengaruhnya lebih kecil dibandingkan R-12. R-22 merupakan freon yang cukup populer karena sering digunakan sebagai sistem pendingin ukuran kecil.
Untuk ciri dari jenis tersebut adalah mempunyai titik didih 40,8 derajat Celcius pada 1 atm, tekanan penguapan 28,3 psi pada suhu 15 derajat Celcius, tekanan kondensasi 158,2 psi pada suhu 30 derajat Celcius, tidak korosif terhadap logam, memiliki kemampuan menyerap air yang baik, memiliki kemampuan dielektrik yang besar.
Pemakaian R-22 secara berlebihan sangat berbahaya terhadap lingkungan karena masih mengandung unsur chloro yang bisa merusak ozon.
Untuk Anda yang ingin melakukan servis freon AC mobil dan yang lainnya, bisa langsung menghubungi Otoklix. Platform yang bekerjasama dengan banyak sekali bengkel umum di Jabodetabek. Dengan begitu, keluhan mobil Anda akan segera terselesaikan.
Reporter: bbn/adv