search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ada Dua Kasus Cacar Monyet pada Anak, WHO Khawatir
Jumat, 1 Juli 2022, 21:40 WITA Follow
image

bbn/CNN Indonesia/Ada Dua Kasus Cacar Monyet pada Anak, WHO Khawatir

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengatakan cacar monyet atau monkeypox sudah terdeteksi pada anak di bawah 18 tahun.

Hal ini membuat banyak orang khawatir, karena mengartikan cacar monyet sudah menyerang di luar komunitas orang dewasa, di mana kasus awal ditemukan pada biseksual dan gay atau hubungan seksual antara lelaki dengan lelaki.

Hal ini diungkap langsung Manajer Insiden Covid-19 WHO, Dr. Abdi Rahman Mahmud bahwa ditemukan dua kasus cacar monyet pada anak di Inggris.

 

"Kami mengetahui ada dua kasus cacar monyet pada anak-anak di Inggris, jadi kami juga menghubungi Spanyol dan Prancis," ujar Dr. Mahmud dalam acara media briefing, Rabu (29/6/2022).

Seperti diketahui, Inggris, Spanyol dan Prancis jadi negara dengan kasus cacar monyet terbanyak di dunia, di luar negara Afrika sebagai lokasi endemi cacar monyet.

Ia menambahkan bahwa anak yang terinfeksi adalah remaja usia 16 dan 17 tahun dengan kondisi gejala ringan, tapi ini perlu diwaspadai karena cacar monyet bisa menyebar ke kelompok populasi lain.

"Kasus anak ini adalah kasus ringan, tetapi kami sangat khawatir penyakit ini akan menyebar ke kelompok populasi ini," jelasnya.

Sementara itu, cacar monyet adalah penyakit virus yang ditularkan dari hewan ke manusia atau zoonosis yang bisa sembuh sendiri. Cacar monyet disebabkan virus monkeypox atau virus anggota genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae, yang umumnya terjadi di Afrika Tengah dan Afrika Barat.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, CDC orang yang terinfeksi cacar monyet akan mengalami gejala awal demam seperti flu, kelelahan, sakit kepala dan nyeri tubuh.

Selanjutnya kelenjar getah bening di leher dan ketiak akan membengkak, sebagai tanda adanya infeksi.

Virus ini juga bisa menular di luar kelompok infeksi awal, lewat benda seperti pakaian, handuk atau tempat tidur yang terpapar dengan cairan lesi atau nanah, yang digunakan oleh orang yang terpapar.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami