search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Rusia Pemasok Utama Minyak China
Senin, 22 Agustus 2022, 10:38 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Rusia Pemasok Utama Minyak China

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Rusia mempertahankan posisinya sebagai pemasok minyak utama China untuk bulan ketiga pada Juli. Minyak dari Moskow sendiri memiliki harga yang lebih murah dibandingkan dari pemasok saingan seperti Angola dan Brasil.

Data dari Administrasi Umum Kepabeanan China menunjukkan impor minyak Rusia, termasuk pasokan yang dipompa melalui pipa Samudra Pasifik Siberia Timur dan pengiriman melalui laut dari pelabuhan Eropa dan Timur Jauh Rusia, mencapai 7,15 juta ton. Ini naik 7,6 persen dari tahun lalu.

Namun, pasokan dari Rusia pada Juli, setara dengan sekitar 1,68 juta barel per hari (bph), berada di bawah rekor Mei yang mendekati 2 juta barel per hari. China adalah pembeli minyak terbesar Rusia.

Sementara impor dari Arab Saudi menduduki peringkat kedua, di mana permintaan rebound bulan lalu dari Juni, menjadi 6,56 juta ton atau 1,54 juta barel per hari, meski masih sedikit di bawah level tahun lalu. Ini menjadi jumlah terendah dalam lebih dari tiga tahun.

Menurut laporan Reuters, impor secara year-to-date dari Rusia mencapai 48,45 juta ton, naik 4,4 persen pada tahun ini. Namun itu masih tertinggal di belakang Arab Saudi, yang memasok 49,84 juta ton, atau 1 persen di bawah level tahun lalu.

Impor minyak mentah China pada Juli turun 9,5 persen dari tahun sebelumnya, dengan volume harian di level terendah kedua dalam empat tahun. Ini terjadi akibat penyulingan menurunkan persediaan dan permintaan bahan bakar domestik pulih lebih lambat dari yang diperkirakan.

Pembelian Rusia yang kuat menekan pasokan yang bersaing dari Angola dan Brasil. Mmasing-masing turun 27 persen year-on-year (yoy) dan 58 persen.

Bea Cukai melaporkan tidak ada impor dari Venezuela atau Iran bulan lalu. Perusahaan minyak negara telah menghindari pembelian sejak akhir 2019 karena takut melanggar sanksi sekunder dari Amerika Serikat (AS).

Impor dari Malaysia, yang sering digunakan sebagai titik transfer dalam dua tahun terakhir untuk minyak yang berasal dari Iran dan Venezuela. Ini melonjak 183 persen pada tahun itu, menjadi 3,34 juta ton, dan naik dari 2,65 juta ton pada Juni.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami