Albania Putus Hubungan Diplomatik dengan Iran, AS Senang
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Albania memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran dan mengusir seluruh diplomat negara Timur Tengah itu dari negaranya pada Rabu (7/9). Pemutusan hubungan ini dilakukan Albania usai mengaku menghadapi serangan siber besar-besaran pada Juli lalu yang diyakini dilakukan Teheran.
Albania pun memerintahkan seluruh diplomat dan staf kedutaan Iran untuk angkat kaki dari negaranya dalam waktu 24 jam.
"Pemerintah telah memutuskan dengan segera untuk mengakhiri hubungan diplomatik dengan Republik Islam Iran," kata Perdana Menteri Edi Rama melalui sebuah pernyataan video seperti dikutip Reuters.
"Tanggapan ekstrem ini sepenuhnya sebanding dengan risiko serangan siber yang mengancam melumpuhkan layanan publik, menghapus sistem digital, dan meretas catatan negara, mencuri komunikasi elektronik intranet pemerintah dan menimbulkan kekacauan dan ketidakamanan di negara ini," ucap Rama menambahkan.
Iran mengecam keras keputusan Albania ini dengan mengatakan tuduhan serangan siber sebagai sesuatu yang "tidak masuk akal."
Menurut Kementerian Luar Negeri Iran, tuduhan serangan siber hanya akal-akalan Tirana semata untuk memutus hubungan diplomatik dengan Iran.
Sementara itu, Amerika Serikat, musuh bebuyutan Iran, mendukung langkah Albania tersebut. AS sendiri telah melakukan penyelidikan dan menyimpulkan bahwa Iran berada di baliks erangan siber terhadap Albania pada 15 Juli lalu.
Baca juga:
Australia Larang Impor Produk RI Ini
AS telah mengerahkan sejumlah ahli dan pejabatnya selama berminggu-minggu dengan mitra sektor swasta untuk menyelidiki dan membantu Albania pulih dari serangan siber yang menghancurkan data pemerintah dan mengganggu layanan publik, kata Gedung Putih.
"Kami telah menyimpulkan bahwa Pemerintah Iran melakukan serangan siber yang sembrono dan tidak bertanggung jawab ini dan bertanggung jawab atas operasi peretasan dan kebocoran berikutnya,"bunyi pernyataan Gedung Putih.
Amerika Serikat menyebut serangan siber ini belum pernah terjadi sebelumnya dan merupakan tindakan "semberono dan tidak bertanggung jawab".
Relasi Albania-Iran telah menegang sejak 2014. Saat itu, Albania menerima sekitar 3.000 anggota kelompok Organisasi Mujahidin Rakyat Iran atau Mujahideen-e-Khalq, organisasi terlarang di Iran.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net