Akun
user@gmail.com
Beritabali ID: 738173817
Langganan

Beritabali Premium Tidak Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Aktif sampai 23 Desember 2025
New York, USA (HQ)
750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845Call: 469-537-2410 (Toll-free)
hello@blogzine.comLagu Tak Ingin Usai Keisya Levronka Dibandingkan dengan Versi Asli
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Beberapa hari ini nama Keisya Lavronka sedang menjadi perbincangan hangat oleh publik setelah kembali dinilai gagal membawakan lagunya sendiri di Malaysia. Pada Minggu (11/9/2022), Keisya Levronka tampil sebagai bintang tamu dalam Anugerah Industri Musik (AIM) ke-23 dengan menyanyikan lagu terbarunya, "Tak Ingin Usai".
Namun, napas Keisya Levronka tidak kuat saat melantunkan nada tinggi. Kegagalan ini membuat publik, terutama warganet asal Malaysia, menghujatnya.
Sindiran dan hujatan semakin didapat Keisya setelah video Mario G Klau turut menyanyikan lagu tersebut berbedar di media sosial. Mario G Klau merupakan pencipta asli lagu Tak Ingin Usai.
Menilik video yang diunggahnya di YouTube, cara Mario bernyanyi berbeda dengan milik Keisya yang tampaknya telah diaransemen. Mario G Klau menyanyikannya dengan tempo yang lebih lambat dan nada yang diambil juga tidak begitu tinggi.
Dari video yang beredar di sebuah akun Instagram infotainment, banyak warganet memberinya saran untuk mengambil nada yang lebih rendah seperti Mario.
"Tolong kasih tau Keisya kalau nyanyi pakai nada gini aja, jadi enggak pakai jerit-jerit juga kayak manggil tukang sayur," kata akun @devn***.
"Teknik menyanyi memang enggak selalu full power dengan nada tinggi dan teriak-teriak. Mendung nyanyinya slow dengan nada rendah, yang penting enak didengar juga penghayatannya ngena di hati," tambah akun @lestari***.
Baca juga:
KSAD Dudung: TNI AD Maafkan Effendi Simbolon
"Keisya juga harusnya bisa loh nyanyi dengan nada yang kaya gini. Kalau pakai nada yang sudah gagal berkali-kali harusnya enggak usah dipaksa," imbuh akun @mhaini***.
Reporter: bbn/net
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
