search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kronologi Elon Musk-Zelensky Ribut Gegara Polling Twitter
Selasa, 4 Oktober 2022, 11:46 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Kronologi Elon Musk-Zelensky Ribut Gegara Polling Twitter

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Bos Tesla sekaligus miliarder, Elon Musk, bersitegang dengan sejumlah pejabat Ukraina termasuk Presiden Volodymyr Zelensky gara-gara kicauannya yang dianggap mendukung Rusia.

Musk memicu kontroversi dengan membuka polling di akun Twitternya yang menggiring 107,7 juta pengikutnya untuk memilih apakah warga Ukraina seharusnya menggelar referendum yang memutuskan apakah mereka ingin tinggal atau bergabung dengan Rusia.

"Kalau begitu mari kita coba ini: Apakah orang-orang yang tinggal di Donbas dan Crimea harus memutuskan apakah mereka bagian dari Rusia atau Ukraina?" bunyi polling Twitter yang dibuat Musk.

Sebanyak 1,5 juta akun mengikuti polling itu dengan sejauh ini 56,7 persen menjawab "Ya", sementara 43,3 persen lainnya menjawab "Tidak".

Selain itu, Musk juga menganggap Ukraina tidak akan menang dalam memerangi invasi Rusia lantaran jumlah populasi Rusia tiga kali lebih besar dari Ukraina.

"Jika Anda peduli terhadap warga Ukraina, cari lah perdamaian," kata pendiri SpaceX itu menambahkan.

Menanggapi jajak pendapat itu, Zelensky langsung ikut membuat polling di akun Twitternya.

"Mana @elonmusk yang lebih Anda sukai? yang mendukung Ukraina atau yang mendukung Rusia?" bunyi polling Zelensky.

Polling itu telah diikuti 1,41 juta akun dengan 82,5 persen pemilih memilih Musk yang mendukung Ukraina dan 17,5 persen Musk yang mendukung Rusia.

Tak hanya Zelenski, Duta Besar Kyiv untuk Jerman Andriy Melnyk menjawab dengan blak-blakan bahwa ide Musk tersebut sesat dan bahkan melontarkan kata umpatan.

"Persetan adalah tanggapan saya yang sangat diplomatis (kepada Musk) adalah tersesat," katanya.

Sementara itu pembantu Presiden Ukraina Mykhaylo Podolyak mengatakan rencana perdamaian terbaik antara Rusia dan Ukraina adalah; Ukraina bisa diberikan hak mengambil kembali wilayahnya termasuk Crimea, Rusia demiliterisasi dan denuklirisasi dan "penjahat perang" menghadapi pengadilan internasional.

Musk kemudian mengatakan Moskow dapat mengumumkan mobilisasi penuh, yang mengarah ke "perang penuh" di mana "kematian di kedua belah pihak akan menghancurkan" mengingat populasi Rusia yang jauh lebih besar.

"Kemenangan Ukraina tidak mungkin terjadi dalam perang total. Jika Anda peduli dengan rakyat Ukraina, carilah perdamaian," tulisnya di Twitter.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah meminta Ukraina untuk menghentikan permusuhan dan bernegosiasi setelah memerintahkan mobilisasi parsial untuk memperkuat pasukannya dan mengancam akan menggunakan senjata nuklir.

Zelensky mengatakan dia tidak akan pernah bernegosiasi dengan Rusia selama Putin tetap menjadi pemimpinnya.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami