search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Zelensky Ngotot Rudal Rusia Serang Polandia, Minta Data dari Sekutu
Kamis, 17 November 2022, 09:45 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Zelensky Ngotot Rudal Rusia Serang Polandia, Minta Data dari Sekutu

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Presiden Volodymyr Zelensky meminta sekutu Ukraina untuk berbagi "semua data" terkait rudal yang mendarat di Polandia. Permintaan itu disampaikan setelah Zelensky ngotot rudal itu berasal dari Rusia, bukan tentara Ukraina.

"Kami ingin menyusun semua detail, setiap fakta. Itu sebabnya kami membutuhkan... akses ke semua data yang dimiliki mitra kami dan lokasi ledakan," kata Zelensky dalam pidato pada Rabu (16/11) malam.

Dalam kesempatan itu, ia juga meyakini rudal tersebut bukan berasal dari militer Ukraina.

"Saya yakin itu bukan rudal kami (Ukraina)," kata Zelensky.

"Saya yakin itu merupakan rudal Rusia, berdasarkan laporan militer kami," Zelensky menekankan.

Zelensky mengatakan Kyiv belum melihat bukti rudal itu milik Ukraina dan mengatakan negara mereka harus menjadi bagian dari penyelidikan.

Rusia sejak awal juga telah membantah menyerang Polandia dengan rudal. Kementerian Pertahanan Rusia bahkan menilai tudingan Ukraina merupakan provokasi. 

Namun, salah satu pejabat AS menyampaikan dugaan awal ledakan itu bukan disebabkan Rusia, melainkan karena pasukan Ukraina yang tak sengaja menembakkan rudal ke Polandia.

Pasukan Ukraina itu disebut bermaksud menembak rudal Rusia yang masuk ke Ukraina, namun menyasar ke wilayah Polandia.

Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan bahwa kemungkinan rudal yang menghantam negaranya berasal dari sistem pertahanan udara Ukraina.

"Berdasarkan informasi bahwa kami terima, itu merupakan rudal S-300 era Uni Soviet. Sebuah rudal tua dan tak ada bukti bahwa itu diluncurkan dari pihak Rusia," tutur Duda.

Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) juga menyatakan hal serupa setelah menggelar rapat darurat di Brussels.

Namun, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menegaskan Rusia masih menjadi pihak yang seharusnya disalahkan terkait salah sasaran rudal Ukraina yang menewaskan dua orang itu.

Rudal Ukraina diduga salah sasaran setelah ditembakkan untuk menghalau rudal-rudal dari Rusia yang membombardir negara tersebut.

"Ini bukan salah Ukraina. Rusia yang tetap bertanggung jawab karena melanjutkan perang ilegal menyerang Ukraina," demikian ujar Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, usai rapat darurat di Brussel, Rabu (16/11) seperti dikutip dari Reuters.

Stoltenberg kemudian mengatakan bahwa tak terbukti ada kesengajaan dari pihak Ukraina sehingga rudalnya menyasar ke Polandia.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami