search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Misteri Kawanan Domba di Cina Berjalan Melingkar Selama 12 Hari
Minggu, 20 November 2022, 20:36 WITA Follow
image

beritabali.com/sindonews.com/Misteri Kawanan Domba di Cina Berjalan Melingkar Selama 12 Hari

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Lusinan domba berjalan dalam sebuah lingkaran selama 12 hari berturut-turut. Peristiwa aneh yang terekam video pengawas ini terjadi di Cina utara. 

Rekaman video itu menunjukkan kawanan besar terus berbaris searah jarum jam dalam lingkaran yang hampir sempurna di sebuah peternakan. Beberapa domba lain dapat terlihat menonton dari luar rotasi, sementara yang lain terkadang berdiri tak bergerak di tengah. 

Video adegan aneh itu di-tweet pada Rabu (16/11/2022) oleh outlet milik pemerintah Cina People's Daily, yang melaporkan domba-domba itu dalam keadaan sehat dan penyebab perilaku itu tetap menjadi misteri. Pemilik domba, yang diidentifikasi sebagai Ms. Miao, mengklaim tontonan dimulai dengan beberapa domba sebelum seluruh kawanan bergabung. 

Meskipun ada 34 kandang domba di peternakan itu, namun hanya domba di kandang nomor 13 yang bertindak seperti ini. Mereka sudah berpindah-pindah sejak 4 November. Tidak jelas apakah mereka berhenti untuk makan atau minum. 

Beberapa orang berspekulasi bahwa perilaku domba dapat disebabkan oleh penyakit bakteri yang disebut Listeriosis – juga dikenal sebagai “penyakit melingkar”. 

“Awalnya, hewan yang terkena adalah anoreksia, depresi, dan disorientasi. Mereka mungkin mendorong diri mereka sendiri ke sudut, bersandar pada benda yang tidak bergerak, atau berputar ke arah sisi yang terkena,” menurut referensi medis Merck Manual. 

Wabah biasanya terjadi sebagai akibat dari silase yang rusak atau berkualitas rendah, menurut Merck Manual. Namun, pada domba dan kambing, kematian biasanya terjadi dalam waktu 24 hingga 48 jam setelah gejala diamati.(sumber: sindonews.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami