search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kasus Penganiayaan di Shortcut Gitgit Buleleng, Diduga Ada Upaya Pembegalan
Jumat, 27 Januari 2023, 23:25 WITA Follow
image

beritabali/ist/Kasus Penganiayaan di Shortcut Gitgit Buleleng, Diduga Ada Upaya Pembegalan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Kasus penganiayaan yang menimpa Made Sarjana (49) warga Desa Suwug Kecamatan Sawan saat melintas di lintasan jalan shortcut Gitgit, Desa Gitgit Kecamatan Sukasada diduga ada upaya pembegalan yang dilakukan oleh dua orang tidak dikenal.

Namun polisi sendiri tetap berkeyakinan kasus tersebut disebabkan salah paham hingga memicu perbuatan penganiayaan. Menyikapi kondisi itu, korban Made Sarjana bersama keluarga langsung meminta bantuan hukum ke Firma Hukum Global Yustisia dan Jumat 27 Januari 2023, Advokat Wirasanjaya bersama Advokat I Putu Wibawa langsung mendatangi korban untuk memastikan kronologis pritiwa yang dialami.

“Kami beserta Tim dari Global Yustisia itu mendatangi korban untuk mendengar langsung peristiwa apa yang dialami, dirasakan dilihat oleh korban ya, karena kemarin itu kami sedikit bergeming dengan pemberitaan yang diberikan oleh Humas Polres Buleleng yang menyatakan bahwa ini adalah permasalahan pribadi atau kriminal biasa,” ujar Wirasanjaya.

Advokat Wirasanjaya yang akrab disapa Congsan menegaskan, berdasarkan hasil keterangan korban ditemukan sejumlah fakta hukum yang terjadi di lintasan jalan shortcut gitgit itu adanya upaya kriminalisasi yang dilakukan oleh dua orang pelaku yang diawali dengan pengejaran mengunakan sepeda motor dan aksi pemukulan mengunakan sebatang kayu kopi.

“Bagi kami setelah mendapat keterangan langsung dari korban bahwa ini memang benar ada upaya pembegalan, dimana korban setelah dianiaya dan korban menangkis beberapa pukulan yang mengunakan batang kayu kopi dan mencoba membunuh korban dan mengambil alih sepeda motor korban yang terparkir di pinggir jalan,” papar Wirasanjaya.

Advokat Putu Wibawa menambahkan, indikasi kuat terjadi dugaan upaya pembegalan adalah upaya kedua pelaku yang tidak dikenal itu untuk menghabisi korban yang berhasil kabur dan mengunci serta meninggalkan sepeda motor.

“Korban sigap, setelah dipukuli oleh yang dibonceng, korban mengambil kunci kontak scoopynya dimasukan ke kantong setelah itu dipukul lima kali, korban melarikan diri dalam kondisi tangan patah dan yang membonceng mengambil sebilah senjata tajam dengan berteriak akan membunuh korban, mengancam,” papar Wibawa.

Wibawa juga menyebutkan, korban berhasil menyelamatkan diri dan bersembunyi di pintu gapura salah satu rumah warga. 

“Karena korban merasa terintimidasi korban dengan tangan patah melarikan diri dan bersembunyi di salah satu rumah penduduk didengarlah perintah ambil motornya dan dia mencoba mengambil motornya akan tetapi tidak berhasil karena terkunci dan bagi kami ini murni ada pembegalan dengan pemberatan,” tegasnya.

Kasi Humas Polres Buleleng, AKP I Gede Sumarjaya saat dikonfirmasi terkait adanya dugaan pembegalan kembali mengatakan masih dilakukan upaya penanganan.

”Masih diselidiki, untuk menentukan peristiwa apa sebenarnya yang terjadi, baru 2 orang yang dimintai keterangan,” ujarnya singkat.

Sebelumnya, Kasi Humas Sumarjaya, membantah bila terjadi aksi pembegalan di lintasan jalan shortcut, Desa Gitgit Kecamatan Sukasada. Peritiwa itu disebutkan aksi penganiayaan murni dan korban tidak kehilangan barang-barangnya.

“Jadi bukan begal yang terjadi ya rekan-rekan,jadi yang terjadi adalah perbuatan kekerasan terhadap seseorang dan tidak ada satupun barang milik korban yang bisa diambil. Kepada penguna medsos, jangan cepat menggungah sesuatu yang belum tahu kepastiannya, kerena itu bisa meresahan masyarakat. Kalau bicara begal nanti masyarakat yang resah, sebenarnya tidak ada begal itu,” tegas Sumarjaya.

Sementara, korban Sarjana yang menjalani perawatan di RSUD Kabupaten Buleleng telah menjalani operasi akibat tangan kanannya mengalami patah di dua titik termasuk rasa sakit pada bagian kepala dan punggung akibat pukulan yang bertubi-tubi, bersyukur saat itu diriya mengunakan helm sehingga dapat melindungi bagian kepala.

Editor: Robby

Reporter: bbn/bul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami