Kenangan Ibu Hasya Mahasiswa UI, Atlet Taekwondo Peraih Beasiswa
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Dwi Syafiera Putri, ibu mahasiswa Universitas Indonesia (UI) berinisial HAS yang meninggal dunia usai tertabrak purnawirawan Polri AKBP Eko Setio Budi Wahono (ESBW) mengungkap sang anak sosok pembela keluarga.
"Hasya itu anak saleh, yang nrimo banget. Untuk Hasya, keluarga nomor satu. Ada yang menyakiti anggota keluarganya pasti berurusan langsung dengan dia," ujar Ira kepada CNNIndonesia.com, Selasa (31/1).
Ira menyebu HAS dekat dengan sang adik. HAS seharusnya menemani adiknya mengikuti seleksi Pra PON Tekwondo di Palembang pada 3 Februari 2023.
"Tanggal 3 Februari besok kami mengantar adiknya. Seharusnya almarhum juga ikut. Almarhum dan adiknya adalah atlet taekwondo pemegang DAN 2 Kukkiwon," ukatanya.
Menurut Ira, HAS telah menggeluti taekwondo sejak 10 tahun lalu di bawah bimbingan sang ayah. HAS masuk ke UI pun lewat jalur prestasi sebagai atlet taekwondo.
"Hasya sangat bangga dengan predikatnya sebagai Atlet Taekwondo. Almarhum masuk UI lewat jalur Prestasi keatletannya," ucapnya.
Selain itu, kata Ira, HAS sangat pandai di bidang Matematika dan Bahasa Inggris. Ira menyebut sang anak dalam waktu dekat akan menerima beasiswa untuk sekolah di Vietnam dan Singapura.
"Sebenarnya dalam waktu dekat Hasya akan menerima beasiswa dari Fisip Ul untuk sekolah di Vietnam dan Singapura. Sayangnya, dia keburu meninggal dunia," ujar Ira.
Sebelumnya, mahasiswa UI berinisial HAS ditetapkan sebagai tersangka kasus kecelakaan yang melibatkan seorang purnawirawan Polri berpangkat terakhir AKBP, Eko Setio Budi Wahono. Kecelakaan di Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada 6 Oktober 2022 silam itu merenggut nyawa HAS.
Ira mengaku diminta damai dalam mediasi yang digelar pihak kepolisian terkait kasus kecelakaan anaknya. Ia mengaku dipertemukan dengan purnawirawan Polri, AKBP Eko Setio Budi Wahono.
"Sudah ada beberapa kali mediasi, salah satunya mediasi yang diprakasai pihak kepolisian. Kami dipertemukan, maksudnya polisi dipertemukannya kami dengan pihak pelaku di Subdit Gakkum Pancoran," kata Ira saat ditemui di Sekretariat ILUNI UI, Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (27/1).
Ira menyebut beberapa petinggi polisi juga ikut dalam pertemuan itu. Mereka mengajak keluarganya berdamai lantaran menilai korban salah dalam kecelakaan tersebut.
"Saya bilang kenapa? Saya bilang itu posisi anak saya meninggal dunia, kenapa jadi yang lemah, gimana dengan si pelaku yang nabrak ini?," ujarnya.
Ira menyatakan bakal melakukan upaya hukum lanjutan untuk memperjuangkan keadilan bagi sang anak. Pihaknya kecewa dengan status tersangka yang disandang HAS.
"Kalau harus dibuktikan di pengadilan, ayo kita maju di pengadilan. Apapun keputusannya di pengadilan," kata Ira.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net