Bos Pasukan Bayaran Rusia Wagner Group Mau Maju Jadi Presiden Ukraina
beritabali.com/cnnindonesia.com/Bos Pasukan Bayaran Rusia Wagner Group Mau Maju Jadi Presiden Ukraina
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Bos pasukan bayaran Rusia Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, menyatakan akan mencalonkan sebagai Presiden Ukraina pada 2024 mendatang. Pernyataan itu disampaikan Prigozhin saat pasukannya mengalami kekurangan pasokan amunisi oleh Kementerian Pertahanan Rusia.
Prigozhin mengatakan bahwa dirinya memiliki ambisi politik, sehingga memutuskan untuk maju sebagai presiden Ukraina pada 2024.
"Saya telah memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2024," ujarnya seperti dilansir dari Newsweek, Minggu (12/3).
Dengan mengenakan perlengkapan tempur lengkap, Prigozhin melontarkan pernyataan itu melalui sebuah video yang lokasi pembuatannya dirahasiakan. Namun, dentuman tembakan terdengar dalam video tersebut.
Tak berstatus sebagai warga Ukraina dan mempelopori pertempuran brutal melawan pasukan Kiev di Bakhmut menjadi dua tanda bahwa klaim Prigozhin ingin menjadi presiden Ukraina adalah omong kosong.
Kendati demikian, ia mengatakan jika dia mengalahkan petahana Volodomyr Zelensky dan pendahulunya, Petro Poroshenko, maka semuanya akan baik-baik saja dan amunisi tidak diperlukan.
Video Prigozhin yang diunggah di Telegram itu telah diunggah oleh penasihat urusan dalam negeri Ukraina Anton Gerashchenko dalam akun twitternya.
Baca juga:
Ukraina Klaim Cegat 34 dari 95 Rudal Rusia
"Pernyataan itu dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian dari ambisi politiknya di Rusia, di mana dia bermimpi untuk berkuasa dan mungkin menjadi penerus Putin," ujarnya.
Beberapa waktu lalu, Prigozhin dan Wagner Group memang diklaim sebagai sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin.
Namun menurut Institute for the Study of War (ISW) pada Januari lalu, hubungan tersebut mulai renggang setelah Prigozhin berulang kali mengutuk Kementerian Pertahanan Rusia.
Wagner Group merupakan pasukan tentara bayaran Rusia, yang terlibat dalam perang di Ukraina selama beberapa bulan terakhir. Bos Wagner Group diduga melakukan taktik brutal dan perekrutan narapidana dari penjara, untuk dilibatkan dalam perang tersebut.
Beberapa pekan terakhir, Prigozhin kerap membuat pernyataan di hadapan publik yang ditujukan kepada Rusia. Ia meminta Kremlin memberikan lebih banyak amunisi kepada anak buahnya untuk melanjutkan serangan di Bakhmut.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net