search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kronologi Bule Ngamuk di Pecatu Saat Iring-iringan Melasti
Selasa, 21 Maret 2023, 09:42 WITA Follow
image

bbn/medsos/Kronologi Bule Ngamuk di Pecatu Saat Iring-iringan Melasti.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Viral video di media sosial dua warga negara asing mengamuk dan memarahi pecalang. Dua bule itu mengamuk setelah laju motor dikendarainya dihentikan pecalang saat ada iring-iringan Upacara Melasti atau upacara pensucian diri menyambut Hari Raya Nyepi.

Bendesa Desa Adat Pecatu Made Sumerta mengatakan peristiwa tersebut terjadi di Jalan Labuan Sait, Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, pada Minggu (19/3) sore.

"Iya itu kemarin, pas kita habis prosesi dan mau balik ada kejadian miskomunikasi karena disetop, akhirnya itu terjadi dan sudah selesai tidak ada persoalan (yang serius)," kata Sumerta, saat dihubungi Senin (20/3).

Dua bule itu diduga pasangan suami istri asal Rusia. Menurut Sumerta, bule tersebut marah bukan tidak dikasih lewat tetapi diminta pecalang pelan-pelan mengendarai motor karena ada iring-iringan upacara menyambut Hari Raya Nyepi.

"Kan biasa, kita mempersilakan lewat kan ada aba-aba untuk pelan-pelan karena (iring-iringan) mau jalan. Bukan tidak dikasih lewat, hanya terjadi miskomunikasi, dia mau ikut bersama-sama sehingga dia bisa melewati daripada marka jalan," ujar dia.

Dia menjelaskan bahwa pada saat selesai Upacara Melasti di Pantai Labuan Sait atau Pantai Padang-padang memang ramai mau kembali.

"Sehingga begitu kembali, kan ramai dan kita naik truk. Sehingga pecalang ada kewajiban, setiap orang tidak hanya bule saja, siapa saja dikasih aba-aba untuk pelan-pelan. Karena, kita persiapan untuk jalan dan dia tidak terima," ujarnya.

"Mungkin, dia tergesa-gesa dan kita juga ada prosesi iring-iringan dan kita kalau bersamaan iringan jalan kan bisa mengganggu laju jalur sebelah, dia dikasih aba-aba untuk pelan-pelan," ujar dia.

Namun, untuk bule tersebut tidak diamankan karena sudah diselesaikan dan hanya terjadi miskomunikasi. "Iya biasa (bule ngamuk) karena bahasa logatnya seperti itu kan. Tidak (diamankan), sudah selesai dan tetap kita komunikasi," tandasnya. (sumber: merdeka.com)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami