AS Was-Was Kuba Dijadikan Markas Mata-Mata Rahasia Cina
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan Amerika Serikat telah menyampaikan kekhawatirannya kepada pemerintah Kuba, usai Havana disebut jadi markas mata-mata Cina.
Kirby berujar hubungan bilateral Washington dengan Beijing sedang tegang saat ini. Namun, Presiden Joe Biden, kata dia, berkomitmen untuk menjaga jalur komunikasi tetap terbuka.
Dia mengatakan laporan tersebut tak akan memengaruhi rencana kunjungan Menteri Luar Negeri Antony Blinken ke Cina akhir pekan ini.
"Kami memahami hubungan bilateral dengan Cina tegang saat ini, dan tidak ada yang berubah mengenai fakta bahwa Presiden ingin menjaga jalur komunikasi tetap terbuka dengan RRT (Republik Rakyat Tiongkok)," kata Kirby kepada wartawan, seperti dikutip Reuters, Selasa (13/6).
The Wall Street pekan lalu melaporkan bahwa pejabat AS secara anonim menyebut ada upaya mata-mata baru China yang sedang berlangsung di Kuba.
Pejabat itu menyampaikan bahwa operasi tersebut sudah berlangsung setidaknya sejak 2019. Menurut dia, aksi ini ialah bagian dari upaya global Beijing meningkatkan kemampuan intelijennya.
Pada Senin (12/6), Blinken mengatakan bahwa upaya Negeri Tirai Bambu di Kuba adalah bagian dari dorongan global Beijing untuk memperluas kehadirannya di luar negeri.
Namun, kata dia, tindakan Washington sejak Biden berkuasa telah "memperlambat upaya ini."
Cina sejauh ini sudah membantah bahwa pihaknya menggunakan Kuba sebagai pangkalan mata-mata.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net