Hindari 7 Makanan Terburuk Untuk Kesehatan Otak
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Ada banyak cara untuk menjaga kesehatan otak, salah satunya dengan mengurangi asupan makanan yang berefek buruk. Lantas, apa makanan terburuk untuk kesehatan otak?
Peneliti ilmu saraf dan pakar penyakit Neurodegeneratif, Dale Bredesen mengungkap pentingnya menjaga kesehatan otak sedini mungkin.
"Memiliki kesehatan otak yang optimal berarti meminimalkan peradangan dan paparan racun, menjadi fleksibel secara metabolik, memiliki energetika yang mendukung-aliran darah, oksigenasi, fungsi mitokondria, dan nutrisi-dan memiliki dukungan neurotropik yang cukup," kata Dale.
Ada banyak faktor yang dapat berperan dalam risiko mengalami masalah kesehatan otak, dengan beberapa di antaranya benar-benar di luar kendali seperti faktor genetik dan usia. Namun, ada faktor lain yang dapat membantu menjaga otak tetap dalam kondisi prima, seperti menghindari merokok, aktif berolahraga, dan menjaga berat badan ideal.
Selain itu, para ahli merekomendasikan untuk menjalani pla diet kaya antioksidan dan berfokus pada nutrisi seperti asam lemak omega-3 dan vitamin B yang dapat membantu mendukung kesehatan otak secara alami.
Asupan buah dan sayuran harian yang tinggi dapat menghasilkan kinerja kognitif yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang memiliki jumlah buah dan sayuran yang rendah dalam makanannya.
Karena itu, mengonsumsi makanan padat nutrisi yang dikemas dengan antioksidan, lemak sehat, dan mikronutrien dapat membantu mendukung kesehatan otak.
Di sisi lain, ada makanan tertentu yang mungkin bertentangan dengan tujuan kesehatan otak, terutama jika Anda sering memasukkannya ke dalam menu harian. Melansir Eat This Not That, berikut ini daftar makanan terburuk untuk kesehatan otak.
1. Ayam goreng
Segala makanan yang diolah secara deep-fried tentu terasa lezat, apalagi ayam goreng yang dibuat crunchy. Namun, konsumsi gorengan seperti ayam goreng terlalu sering tentunya tidak disarankan untuk kesehatan otak.
Sebuah meta analisis pada American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan hubungan antara konsumsi lebih banyak makanan yang digoreng dan peningkatan risiko masalah kesehatan kognitif.
Alih-alih menggoreng, alangkah lebih baik jika Anda memanggang ayam untuk dikonsumsi.
2. Permen gummy
Hampir semua orang menyukai makanan manis. Tapi permen seperti gummy bear hampir tidak mengandung apa pun yang bergizi, karena pada dasarnya terbuat dari gula murni. Sementara gula dalam bentuk glukosa dibutuhkan sebagai sumber energi, konsumsi gula yang terlalu banyak dikaitkan dengan gangguan memori dan peningkatan risiko demensia.
Karena itu, lebih baik Anda menyimpan permen bergetah untuk kesenangan sesekali dan bertahan dengan camilan manis yang lebih padat nutrisi untuk sering mengunyah, seperti buah-buahan.
3. Ikan bermerkuri tinggi
Para ahli menyarankan agar mengonsumsi lebih banyak ikan dan kerang untuk manfaat kesehatan otak karena mengandung lemak sehat dan kolin. Tetapi ada beberapa peringatan yang sesuai dengan rekomendasi umum itu.
Pertama, makanan laut tidak boleh digoreng, karena asupan makanan yang digoreng terkait dengan hasil kesehatan kognitif yang buruk. Kedua, ikan tidak boleh mengandung merkuri dalam jumlah besar. Ikan pedang (swordfish) adalah ikan yang lebih besar, dan diketahui cenderung memiliki jumlah merkuri yang lebih banyak terakumulasi dalam dagingnya.
Akumulasi merkuri yang lebih tinggi terkait dengan kinerja yang lebih rendah pada tes fungsi kognitif.
"Untungnya, ada alternatif yang nikmat seperti ikan SMASH hasil tangkapan liar (salmon, mackerel, teri, sarden, dan herring), dengan lemak omega-3 yang jauh lebih tinggi dan kadar merkuri beracun otak yang sangat rendah yang ditemukan pada tuna, ikan hiu, dan ikan todak," saran Bredesen.
4. Makanan olahan
Terlalu sering konsumsi makanan olahan seperti hot dog dapat merusak kesehatan otak, terutama jika Anda tidak menyeimbangkannya dengan makanan pendukung kesehatan otak seperti salmon, kenari, dan sayuran hijau.
Banyak penelitian mengaitkan konsumsi daging ultra-olahan dengan efek negatif pada kesehatan kognitif. Misalnya, penelitian terbaru yang diterbitkan dalam European Journal of Nutrition menunjukkan bahwa mereka yang makan lebih banyak daging olahan dan makanan lain menunjukkan kemampuan yang lebih rendah untuk melakukan tes tertentu.
Bredesen menambahkan, "Daging yang mengandung nitrat dan nitrit seperti hot dog, ham, dan daging deli meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson, serta kanker, penyakit kardiovaskular, dan diabetes."
5. Makanan cepat saji
Pembungkus makanan cepat saji terkenal mengandung zat per dan poli-fluoroalkyl (PFASs), atau bahan kimia yang terkait dengan banyak efek kesehatan negatif, termasuk efek negatif pada kesehatan kognitif kita.
PFAS ditemukan di pembungkus hamburger, kotak pizza, dan kemasan lain yang tahan minyak. Bahan kimia ini dapat larut ke dalam makanan dan meningkatkan paparan makanan, yang mungkin tidak memberikan keajaiban bagi kesehatan kognitif.
6. Donat
Donat umumnya dibuat dengan tambahan gula, yang jika dikonsumsi berlebihan, tampaknya terkait dengan fungsi kognitif yang lebih rendah.
Donat juga digoreng dan dianggap sebagai makanan ultra-olahan, menyoroti betapa merugikannya sering memakannya bagi kesehatan otak Anda.
7. Biskuit
Jika Anda membuat biskuit dengan cara kuno (shortening), Anda mungkin membuat tubuh terkena lemak trans, yang jika dikonsumsi berlebihan, dapat berdampak negatif pada otak dan sistem saraf.
Perhatikan bahan-bahan Anda saat membuat adonan dan cobalah bersandar pada pilihan yang lebih bergizi, seperti roti gandum, saat Anda memutuskan apa yang akan dinikmati untuk sarapan.
Itulah 7 makanan terburuk untuk kesehatan otak.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net