search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Korut Klaim Perang Nuklir Sudah di Depan Mata Gegara AS
Rabu, 16 Agustus 2023, 18:30 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Korut Klaim Perang Nuklir Sudah di Depan Mata Gegara AS

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Menteri Pertahanan Korea Utara, Kang Sun Nam, mengklaim dunia saat ini tak lama lagi menuju perang nuklir. Kang menilai hal itu lantaran provokasi Amerika Serikat belakangan kian menjadi-jadi.

"Sekarang, pertanyaannya bukan tentang apakah perang nuklir akan pecah di Semenanjung Korea, tapi siapa dan kapan itu akan dimulai," kata Kang dalam sebuah pernyataan yang ditampilkan dalam Konferensi Keamanan Internasional Moskow XI, Selasa (15/8), seperti dikutip dari Russia Today.

Kang menuding sikap Washington yang ngebet mengubah rezim di Pyongyang semakin memantik ketegangan di dunia. Dia juga menyalahkan peningkatan aktivitas militer AS yang mengerahkan jet yang mampu membawa nuklir dan kapal selam di sekitar Korut sebagai salah satu penyebab.

Pada Maret, beberapa armada seperti Kelompok Kapal Induk Penyerang 11 milik Angkatan Laut AS memang tiba di pelabuhan Korea Selatan. Kedatangan kapal-kapal ini tak lama setelah Pyongyang meluncurkan hulu ledak nuklir barunya yang diduga bisa dipasang pada rudal balistik jarak pendek.

Pada Juni, sebuah jet bomber strategis B-52 punya AS juga ambil bagian dalam latihan militer bersama Washington-Seoul. Dua pekan berselang, AS turut mengerahkan kapal selam rudal balistik kelas Ohio, USS Kentucky, ke Korsel.

Kapal bawah laut ini dipersenjatai dengan 20 rudal balistik Trident II dan membawa total 80 hulu ledak nuklir.

"AS, yang telah memberlakukan kebijakan negara yang bermusuhan dengan Korea Utara selam 80 tahun, secara terang-terangan mengganggu pembangunan independen dan kepentingan keamanan Korut serta mendorong situasi di Asia Timur Laut ke ambang perang nuklir," ucap Kang.

Kang berujar AS harus mengakui kebijakan agresifnya terhadap Pyongyang dan meninggalkan pendekatan konfrontatifnya jika benar-benar ingin menyelesaikan krisis secara damai.

Sebelum AS melakukan itu, kata dia, segala upaya untuk dialog tidak mungkin dilakukan. Dengan demikian, pengerahan kekuatan militer "tetap menjadi satu-satunya cara untuk mengamankan perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea."

Kang menyatakan klaim AS dan sekutu mengenai keinginan untuk menyelesaikan isu di sekitar semenanjung lewat negosiasi adalah "gema kosong".

Dia menegaskan satu-satunya cara untuk mencegah perang nuklir adalah Pyongyang memiliki sarana pencegahan militer.

Lebih lanjut, Kang menyatakan bahwa Korut tidak akan lagi menganggap penangguhan latihan AS maupun langkah-langkah serupa lainnya sebagai manifestasi sesungguhnya atas niat baik AS.

Dia meyakini Washington cuma membual karena mereka hanya perlu beberapa hari saja untuk mengirim pesawat pembom strategis dan kapal selam nuklir kembali ke semenanjung. AS juga bisa memindahkan kontingen militernya di sana "dalam setengah bulan" meski telah sepenuhnya menarik diri dari Korsel.

"Kami sepenuhnya menyadari fakta bahwa niat agresif AS untuk melucuti senjata nuklir kami dan menghancurkan sistem kami melalui kekerasan tidak bisa diubah sedikitpun," tukasnya.

Kang menyampaikan hal ini tak lama setelah Pemimpin Korut, Kim Jong Un, memerintahkan militernya untuk bersiap perang. Awal pekan ini, Kim memang mendesak militer Pyongyang untuk menggenjot persenjataan guna mengamankan "kekuatan militer yang luar biasa."

Seruan itu pun datang seiring dengan kunjungan Kim ke sejumlah pabrik senjata sepanjang akhir pekan.

Pada Jumat (11/8) hingga Sabtu (12/8), Kim mendatangi pabrik yang memproduksi rudal taktis, platform peluncuran rudal, kendaraan lapis baja, hingga peluru artileri.

Ini merupakan kunjungan terbaru Kim ke pabrik-pabrik militer, yang bertepatan dengan persiapan latihan militer bersama tahunan AS-Korsel.

Korut selama ini mengecam keras latihan bersama AS-Korsel. Pyongyang menilai latihan semacam itu cuma mengancam wilayahnya.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami