search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Gunung Karangetang Masih Siaga III Meski Frekuensi Guguran Lava Turun
Senin, 21 Agustus 2023, 07:12 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Gunung Karangetang Masih Siaga III Meski Frekuensi Guguran Lava Turun

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Aktivitas Gunung Karangetang di Pulau Siau, Sulawesi Utara, masih berstatus siaga level III. Namun, Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Yudia P. Tatipang mengatakan frekuensi guguran lava gunung tersebut cenderung menurun.

"Jadi belum diusulkan penurunan status. Masih siaga karena karena frekuensi guguran lava masih terlihat meluncur dari puncak kawah," kata Yudia P. Tatipang di Manado, dilansir dari Antara pada Minggu (20/8).

Ia menjelaskan bahwa tipe material Gunung Karangetang itu encer. Sehingga, kata Yudia, lava yang keluar dari kawah bisa berlangsung cukup lama, bahkan diperkirakan enam bulan.

"Memang gempa guguran sering berkluktuasi. Kadang hari ini sedikit, tapi besoknya meningkat lagi," jelasnya.

Dengan demikian, Yudia mengimbau para warga untuk tetap mematuhi peringatan yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) soal radius bahaya.

Warga di Kelurahan Tatahadeng dan Kelurahan Tarorane yang berada di Kecamatan Siau Timur sebelumnya diungsikan. Namun, saat ini mereka sudah dipulangkan.

Meski demikian, Yudia tetap mengimbau para warga untuk tetap waspada dengan aktivitas Gunung Karangetang.

"Mereka dipulangkan sementara. Kalau aktivitas kembali meningkat, gempa guguran meningkat, dan luncuran lava juga meningkat, mereka bisa dievakuasi lagi," ujarnya.

Berdasarkan pengamatan PGA pada Minggu (20/8) pukul 00.00 hingga 06.00 WITA, Yudia mengungapkan bahwa Gunung Karangetang secara visual terlihat jelas hingga berkabut.

Asap kawah berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 100-150 meter di atas puncak kawah. Sedangkan, lava pijar gugur ke arah Kali batuawang dan Kali Kahetang sejauh 750-1.500 meter.

Sebanyak 10 kali gempa guguran terekam dengan amplitudo antara 3-10 milimeter selama 42-119 detik.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami