Pengembangan Usaha Kerajinan Batu Padas Silakarang
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Pertumbuhan ekonomi nasional sangat ditentukan oleh dinamika perekonomian daerah, sedangkan perekonomian daerah pada umumnya ditopang oleh kegiatan ekonomi bersakala mikro, kecil dan menengah.
Unit usaha yang masuk dalam kategori usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan urat nadi perekonomian daerah dan nasional. Peran UMKM dalam perekonomian dapat dilihat dari kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor dan menjadi pemain-pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat.
Kelompok Kerajinan Batu Padas Silakarang yang dipimpin oleh Wayan Wantra adalah contoh pelaku UMKM di Banjar Silakarang Desa Singapadu Tengah Kecamatan Sukawati Kabupaten Ganyar yang bergerak di bidang kerajinan dengan bahan baku dari batu padas. Dalam menjalankan usahanya terbentur pada permasalahan penjualan dimana mereka belum memahami dengan benar cara untuk meningkatan omzet penjualan.
Disamping itu mereka juga berkeinginan untuk bisa membuat pembukuan karena selama ini setiap proses penjualan produk atau transaksi yang dilakukan berjalan begitu saja tanpa adanya pencatatan atas atus kas masuk dan kas keluar. Mereka juga menyadari bahwa penggunaan sarana teknologi (IPTEK) bagi UMKM sangat membantu dalam menjalankan bisnis namun mereka kurang memahami cara mempergunakan sarana IPTEK tersebut.
Pelaku UMKM menyadari bahwa penggunaan sarana ilmu pengetahuan teknologi (IPTEK) bagi UMKM sangat membantu dalam menjalankan bisnis namun masih kurang memahami cara mempergunakan sarana IPTEK tersebut.
Salah satu Ketua Program Kemitraan Masyarakat Universitas Warmadewa 2023, Dr. Gde Wedana Arjawa, SE., M.Si menyatakan bahwa melihat potensi dan kendala yang dimiliki oleh pelaku UMKM di atas, maka sangatlah mungkin apabila perguruan tinggi khususnya Universitas Warmadewa selaku institusi pendidikan ikut berkontribusi melakukan pengabdian pada masyarakat dalam memberikan solusi atas permasalahan tersebut.
“Karena itu telah dilakukan penyuluhan kepada mitra pelaku UMKM mengenai strategi pemasaran, tatacara pembukuan serta penyuluhan mengenai IPTEK bagi UMKM dalam menjalankan bisnis,” tegas Arjawa.
Salah satu dosen penyuluh, Dr. Dewa Ayu Kristiantari, SE., M.Si menyatakan bahwa mitra belum memiliki pengetahuan tentang pembukuan usaha. Memahami tentang pembukuan usaha adalah hal yang sangat penting agar dapat diketahui jumlah pemasukan dan pengualaran usaha. Agar pelaku usaha dapat memahami tatacara pembukuan yang benar maka diperlukan penyuluhan dan pelatihan pembukuan yang dapat dipergunakan untuk mendukung bisnis.
Mitra telah diberikan penyuluhan bahwa mengatur keuangan melalui pencatatan penting dilakukan terutama bagi yang melakukan usaha meski masih skala kecil. Pelaku usaha hendaknya mamahami cara membuat pembukuan keuangan sederhana untuk usaha kecil demi kelancaran usaha.
Pada kesempatan yang sama dosen penyuluh yang lain, Dr. Putu Ayu Sita Laksmi, B.Bus, M.Sc menyatakan bahwa pemanfaatan IPTEK atau teknologi informasi dalam era globalisasi ini sangatlah penting. Dengan memiliki website, pelaku UMKM kerajinan akan lebih mudah memasarkan produknya.
Mitra telah diajarkan cara mencari buyer melalui sarana website. Beberapa aspek penting telah dijelaskan terkait strategi pemasaran meliputi website. Selanjutnya dikatakan bahwa disamping kegiatan penyuluhan penerapan IPTEK dalam bisnis, karena mitra tidak memiliki website maka mitra telah dibantu untuk membuat website yang akan dipergunakan sebagai sarana pemasaran produk.
“Pembuatan website merupakan luaran dari program kemitraan ini” kata Ayu Sita.
Editor: Robby
Reporter: bbn/adv