search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Rusia-China 'Cincai', Upaya Damai di Ukraina Tak Sah Tanpa Moskow
Selasa, 19 September 2023, 16:35 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Rusia-China 'Cincai', Upaya Damai di Ukraina Tak Sah Tanpa Moskow

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

China dan Rusia sepakat alias 'cincai' bahwa untuk menyelesaikan krisis di Ukraina harus melibatkan partisipasi Moskow.

Pernyataan itu muncul saat Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi bertemu dengan Menlu Sergey Lavrov di Rusia pada Senin (19/9).

Dalam rilis resmi Kementerian Luar Negeri Rusia, kedua menteri itu menyebut penyelesaian perang di Ukraina tanpa melibatkan partisipasi Rusia dianggap sia-sia.

"Kedua belah pihak membahas secara rinci situasi saat ini di Ukraina, dan mencatat kesia-siaan upaya menyelesaikan krisis tanpa mempertimbangkan kepentingan Rusia, terlebih lagi, tanpa partisipasi Rusia," demikian rilis itu, dikutip TASS.

Upaya menyelesaikan krisis di Ukraina sebetulnya sudah mencuat sejak lama. Sejumlah negara seperti Brasil hingga China mengajukan usulan damai.

Ulasan China sempat disebut-sebut bakal berhasil. Rusia menyambut baik, tetapi Ukraina menolak mentah-mentah.

Hingga kini belum ada proposal damai yang diterima kedua negara yang berperang itu. Pengamat menilai hingga kini belum ada proposal yang menciptakan perdamaian konkret dan hanya menggarisbawahi kepentingan nasional masing-masing.

Dalam pertemuan kedua menteri itu, Wang Yi juga memberi tahu Lavrov soal pembicaraan dia dengan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan baru-baru ini.

"Wang Yi memberi tahu [Lavrov] tentang topik pembicaraannya dengan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan," lanjut pernyataan itu.

Lavrov juga memberi tahu Wang Yi soal hasil kunjungan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un ke Rusia.

Lawatan Wang Yi berlangsung tak lama usai kunjungan Kim Jong Un ke Rusia. Kim tiba di negara itu pada 13 September dan baru kembali ke negaranya pada 17 September.

Kim bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin dan disebut membahas sejumlah isu seperti kerja sama militer dan barter senjata.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami