search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Cerita Masa Kecil Komang Suarsana 'KOS', Pernah Jualan Es Lilin, Selalu Juara Kelas
Jumat, 29 September 2023, 14:59 WITA Follow
image

beritabali/ist/Cerita Masa Kecil Komang Suarsana 'KOS', Pernah Jualan Es Krim, Selalu Juara Kelas.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BANGLI.

Hidup dalam kesederhanaan tidak menjadikan anak yang lahir 17 Oktober 1965 lalu di Banjar Blungbang, Bangli hidup pasrah dengan keadaan. Justru keadaan yang amat sangat sederhana itu menjadi pelecut hidupnya untuk menjadi tantangan.

Siapa sangka anak guru yang ditempa ini kemudian menjadi seorang aktif di berbagai organisasi, jurnalis hingga politisi. Hal ini tidak lepas dari peran kedua orang tuanya yang berprofesi sebagai guru yang membentuk dominan karakter Komang Suarsana. 

Pria yang akrab dipanggil 'KOS' ini, sejak kecil selalu menyukai tantangan bukan karena doktrin orang tua sebagai guru yang mengharuskannya meraih prestasi gemilang di sekolah. Hal inilah yang menjadikannya selalu menonjol di kelas di antara murid lainnya. Meski saat itu KOS juga disandingkan dengan anak sekelas pejabat.   

"Saat itu saya sekolah dengan anak Danres, anak Kepala Kejaksaan atau pejabat. Namun justru saya bersyukur saya selalu juara di kelas dan terbentuk bukan doktrin tapi suatu kondisi tantangan dan keteladanan orang tua dalam kesederhanaan serta pola pikir," ungkap mantan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Provinsi (KPID) Bali dua periode ini belum lama ini.

Tidak hanya berprestasi, watak mandiri KOS sudah dimulai sejak SD, yakni ketika usai sekolah, ia langsung berjualan es lilin atau es mambo keliling di seputaran Kota Bangli. Bahkan saat SMP ia juga sempat kerja menjadi 'kacung' atau tukang pungut bola tenis dan mengepel lapangan dengan gaji Rp750 per bulan pada tahun 1970-an. Semua ia lakoni sembari belajar bersama dengan teman-temannya usai bekerja.

"Saya sejak kecil sudah hidup sederhana, walau demikian, secara akademis Tuhan beri anugerah sejak SD sampai SMP jadi juara kelas terus. Saat SD sudah mengambil pekerjaan jualan es krim, berkeliling desa sepulang sekolah. Sorenya malah jarang tidur di rumah, menginap di tempat belajar bersama teman-teman. Bahkan sering jadi guru bagi teman-teman lainnya untuk buat tugas PR," tutur pria terakhir meraih Doktor Ilmu Pertanian Universitas Udayana tahun 2017 lalu.

Sembari bekerja saat SMP, KOS ternyata mulai mengasah bakat menulisnya dengan membuat puisi, artikel yang menghiasi koran dinding sekolah bahkan hingga koran lokal. Dari situ pun ada penghasilan tambahan yang ia raup dari honor tulisan. Di luar itu, praktis semasa menjalani pendidikan baik tingkat dasar hingga meraih gelar doktoral, semuanya dibiayai dari beasiswa. 

Walaupun hidup dengan ketekunan belajar dan bekerja serampangan, tidak membuat KOS menjadi seorang anak yang kutu buku. Sama seperti anak-anak lainnya, ia menikmati bermain bersama teman-temannya dalam suasana yang guyub di desa. Mulai dari bermain di sungai, kebun, dan sawah semua menjadi memori yang terpatri hingga membentuk mentalitasnya.

"Selalu ada kreativitas-kreativitas yang didukung kemampuan kecerdasan yang memadai. Kemudian bagaimana mengekpresikan ide secara lugas dan menyelesaikan secara tuntas dari awal. Sampai saat ini, saya selalu berinteraksi baik dengan teman-teman," ucap KOS yang pernah menjabat sebagai Ketua Departemen Litbang DPD KNPI Bali 1994-1997.

Suasana guyub bersama teman-teman, guru, dan penglingsir di Bangli ini yang kemudian menjadi modal KOS sebagai penyemangat dan mendorongnya untuk memperjuangkan aspirasi mereka untuk maju dalam pemilihan anggota DPRD Bangli. 

Kendati dalam Pemilu 2019 lalu, dirinya belum maksimal mendulang suara untuk menjabat kursi DPRD Bangli dari Golkar, KOS tetap optimistis pada tahun 2024 mendatang ia akan mendapat dukungan yang lebih besar untuk bisa mengabdikan diri bagi tanah kelahirannya.

"Tahun 2024 partai menugaskan lagi untuk maju sebagai calon legislatif. Astungkara mudah-mudahan dari perjuangan ini dukungan masyarakat saya harapkan akan lebih besar dengan totalitas dan juga dukungan berbagai pihak yang menyemangati dan mendorong untuk menjadi calon DPRD yang memperjuangkan aspirasi masyarakat," tandas KOS yang pernah menjadi redaktur Bali Post dan presenter TV Swasta itu.

Editor: Robby

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami