search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Desa Sidan Panen Perdana 10 Ton per Hektare Padi Organik Varietas Jepang
Kamis, 2 November 2023, 15:59 WITA Follow
image

beritabali/ist/Desa Sidan Panen Perdana 10 Ton per Hektare Padi Organik Varietas Jepang.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Padi organik varietas Jepang yang ditanam oleh masyarakat Desa Sidan, Kecamatan Gianyar, akhirnya dipanen pada Kamis (2/11/2023). Dari luas 1 haktare yang ditanami di Subak Labak, menghasilkan panen mencapai 10 ton.

Perbekel Desa Sidan, I Made Sukra Suyasa, menyatakan panen padi varietas Jepang ini  memanfaatkan lahan tidur. "Kami gunakan murni organik. Dengan pertanian organik, otomatis menyuburkan tanah," ujar dia.

Dikatakan, bahwa sejak 2 tahun lalu, Desa Sidan komit mengembangkan padi organik. Sebelumnya yang ditanam ada varietas mentik susu. "Padi mentik susu kayak ketan, air kayak susu aroma harum," jelasnya.

Bedanya dengan padi Jepang ini, bentuk bulir lebih besar. "Dan rasanya pulen dan nasinya kayak nasi sushi," jelas dia.

Dia berharap, nantinya seluruh petani mau memanfaatkan organik. Sebab, butuh waktu yang lama untuk meyakinkan petani beralih dari pupuk kimia ke organik. 

"Di Sidan baru 35 persen sudah kami aplikasi organik. Kami harap semua pertanian di Sidan organik," pinta dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Gianyar, Gusti Ayu Hariani menyatakan untuk padi organik ini harus bisa meyakinkan petani. Karena pertama produksi akan turun di awal. "Organik itu menyehatkan tanahnya. Kalau kimia memupuk tanaman," ujar dia.

Namun ketika kimia dipakai terus, tanah hilang kesuburan. "Kalau tanah tidak sehat, pupuk apapun diberikan produksi tidak baik, lama-lama produksi turun, kesehatan tanah rusak. Maka tanah diperbaiki," jelas dia.

Apabila tanah membaik, maka produksi akan tinggi. "Bahkan ubinan produksi 10 ton di lahan tidur," tutup dia.

Editor: Robby

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami